Salah satu cara utama untuk menilai kinerja investasi saham adalah dengan menghitung return saham. Dengan menghitung return saham akan membantu Anda sebagai investor untuk memahami apakah investasi yang dilakukan menguntungkan atau tidak.
Apa itu Return Saham?
Return saham adalah ukuran keuntungan atau kerugian yang diperoleh seorang investor dari investasinya dalam saham.
Cara untuk Menghitung Return Saham
Return ini bisa dihitung berdasarkan dua komponen utama yaitu harga saham yang berubah (capital gain) dan dividen yang dibayarkan oleh perusahaan. Berikut adalah cara untuk menghitung return saham secara umum:
1. Return Harga Saham (Capital Gain)
Capital gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham. Return dari capital gain bisa dihitung dengan rumus:
2. Return Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Return dari dividen bisa dihitung dengan rumus:
3. Total Return (Return Total)
Total return adalah penggabungan antara return dari capital gain dan return dari dividen. Rumusnya adalah:
Total return adalah cara yang baik untuk mengukur hasil dari investasi saham secara keseluruhan, dengan memperhitungkan capital gain dan dividen.
4. Annualized Return (Return Tahunan)
Jika Anda ingin menghitung return tahunan (misalnya, untuk investasi lebih dari satu tahun), Anda bisa menggunakan rumus Compound Annual Growth Rate (CAGR), yang menunjukkan seberapa besar return rata-rata yang dihasilkan per tahunnya. Rumusnya adalah:
5. Risiko Return (Volatilitas)
Selain return, penting juga untuk mengukur risiko yang terlibat dalam investasi saham, yang biasanya diukur dengan standar deviasi atau beta saham. Semakin tinggi volatilitas, semakin besar potensi risiko, meskipun return yang diperoleh bisa lebih besar.
- Rumus Standar Deviasi Saham
Standar deviasi mengukur seberapa besar fluktuasi harga saham di sekitar rata-rata harga saham tersebut dalam suatu periode waktu tertentu. Semakin tinggi standar deviasi, semakin besar fluktuasi harga saham, yang berarti risiko investasi yang lebih tinggi.
Rumus Standar Deviasi:
- Rumus Beta Saham
Beta mengukur sensitivitas pergerakan harga saham terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan. Jika beta lebih besar dari 1, saham cenderung lebih volatil daripada pasar, sedangkan jika beta kurang dari 1, saham tersebut cenderung kurang volatil dibandingkan pasar.
Rumus beta:
Dengan memahami rumus return saham, investor dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari investasi mereka. Oleh karena itu, meskipun return saham tidak selalu dapat diprediksi dengan pasti, perhitungan yang cermat dan analisis yang matang tetap menjadi kunci dalam meraih kesuksesan investasi.