Banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi di saham, tetapi tidak semua memahami cara kerja investasi saham dengan benar. Hal ini seringkali menyebabkan kebingungan, terutama bagi investor pemula yang tidak tahu strategi apa yang harus dipilih.
Dengan banyaknya pilihan strategi yang tersedia, investor pemula sering kali merasa kesulitan untuk menentukan pendekatan yang tepat bagi mereka. Oleh karena itu, langkah pertama yang penting sebelum memilih strategi investasi adalah memahami dengan jelas bagaimana cara kerja investasi saham.
Pemahaman yang kuat mengenai dasar-dasar investasi saham akan membantu investor dalam mengelola ekspektasi, memaksimalkan potensi keuntungan, dan meminimalkan risiko yang ada.
Berikut adalah penjelasan mendalam tentang cara kerja investasi saham. Dengan memahami konsep-konsep dasar ini, investor pemula dapat lebih mudah merancang strategi investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka.
Apa itu Saham?
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda membeli sebagian kecil dari perusahaan tersebut.
Pemegang saham berhak atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dalam bentuk dividen (pembagian keuntungan) serta berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham.
Secara umum, siapa saja bisa memiliki saham, baik individu, perusahaan, lembaga keuangan, atau bahkan pemerintah. Hal yang perlu diperhatikan adalah setiap pihak harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perusahaan sekuritas yang mereka pilih.
Bagaimana Saham Diperdagangkan?
Saham pertama kali diperdagangkan melalui proses yang disebut Initial Public Offering (IPO), yakni ketika perusahaan pertama kali menjual sahamnya kepada publik. Tujuan utama IPO adalah untuk mendapatkan modal dari investor untuk mendanai ekspansi atau kebutuhan lainnya.
Setelah perusahaan go public melalui IPO, sahamnya akan diperdagangkan di pasar sekunder, yaitu pasar di mana saham-saham yang sudah ada diperjualbelikan antara investor. Sebagai investor, Anda membeli saham dari pemegang saham lainnya di pasar sekunder ini, bukan langsung dari perusahaan itu sendiri.
Saham diperdagangkan di pasar modal, yang biasanya berlangsung di bursa saham. Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah tempat di mana saham-saham perusahaan terdaftar diperdagangkan.
Proses perdagangan saham melibatkan dua pihak: penjual dan pembeli. Pembeli saham membeli saham dari penjual dengan harga yang disepakati pada saat itu. Harga saham yang Anda lihat di pasar adalah harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar.
Bagaimana Cara Membeli Saham?
Membeli saham dimulai dengan memilih broker saham yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Broker ini akan menjadi perantara yang memungkinkan Anda untuk membeli dan menjual saham di pasar modal.
Setelah memilih broker yang tepat, langkah selanjutnya adalah membuka rekening efek, yang merupakan akun untuk menyimpan saham yang Anda beli dan mencatat semua transaksi. Setelah rekening terbuka, Anda perlu menyetor dana ke akun tersebut agar bisa digunakan untuk membeli saham.
Selanjutnya, Anda bisa memilih saham yang ingin dibeli dengan melakukan riset terlebih dahulu, baik itu berdasarkan kinerja perusahaan, harga saham, atau prospek masa depan. Setelah itu, Anda dapat memasukkan order pembelian melalui platform broker, dengan memilih jenis order seperti market order (membeli saham dengan harga pasar saat itu) atau limit order (menetapkan harga tertentu yang diinginkan).
Setelah transaksi berhasil, Anda akan menerima konfirmasi, dan saham yang Anda beli akan tercatat di rekening efek Anda. Terakhir, penting untuk memantau perkembangan investasi Anda secara berkala, serta melakukan penjualan jika harga saham sudah mencapai target atau ketika Anda perlu merealisasikan keuntungan.
Buka rekening di BRI Danareksa Sekuritas : bit.ly/BukaRekeningNOW
Bagaimana Harga Saham Bergerak?
Harga saham bergerak karena adanya perubahan permintaan dan penawaran di pasar saham. Pada dasarnya, harga saham dipengaruhi oleh seberapa banyak orang ingin membeli atau menjual saham tersebut pada waktu tertentu. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan harga saham:
- Permintaan dan Penawaran
Harga saham ditentukan oleh penawaran (jumlah saham yang dijual) dan permintaan (jumlah saham yang dibeli). Jika lebih banyak orang ingin membeli daripada yang ingin menjualnya, maka harga saham akan naik. Sebaliknya, jika lebih banyak orang ingin menjual daripada membelinya, maka harga saham akan turun.
- Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja perusahaan merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi harga saham. Jika perusahaan melaporkan laba yang lebih besar dari yang diperkirakan atau mengumumkan berita positif lainnya, maka permintaan untuk saham perusahaan tersebut akan meningkat, yang dapat mendorong harga saham naik.
Sebaliknya, jika perusahaan melaporkan kerugian atau hasil yang lebih buruk dari yang diharapkan, maka harga saham bisa turun karena investor akan cenderung menjual saham tersebut.
- Berita dan Sentimen Pasar
Berita yang beredar di pasar juga dapat menyebabkan fluktuasi harga saham. Berita positif atau negatif mengenai suatu perusahaan, industri, atau ekonomi global dapat mempengaruhi keputusan investor.
- Berita Positif: Misalnya, jika sebuah perusahaan berhasil mengembangkan teknologi baru, memenangkan kontrak besar, atau mengumumkan kemitraan strategis, harga saham bisa naik.
- Berita Negatif: Misalnya, jika sebuah perusahaan ada laporan negatif seperti skandal internal, masalah hukum, atau penurunan proyeksi pendapatan, harga saham cenderung turun.
Selain itu, sentimen pasar—yaitu persepsi atau suasana hati investor terhadap ekonomi atau pasar saham secara keseluruhan—dapat menyebabkan fluktuasi harga saham. Misalnya, dalam periode ketidakpastian ekonomi atau gejolak politik, harga saham bisa bergerak turun secara keseluruhan karena investor merasa cemas dan memilih untuk menjual saham.
- Kondisi Ekonomi Makro
Kondisi ekonomi global atau domestik bisa mempengaruhi harga saham secara keseluruhan. Faktor-faktor ekonomi yang dapat memengaruhi harga saham antara lain:
- Inflasi dan Suku Bunga: Ketika bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, biasanya pasar saham akan terpengaruh negatif. Kenaikan suku bunga dapat membuat biaya pinjaman lebih mahal, yang berdampak pada profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga saham.
- Pertumbuhan Ekonomi: Jika ekonomi sedang tumbuh dengan baik, perusahaan biasanya akan menghasilkan lebih banyak keuntungan, yang dapat mendorong harga saham naik. Sebaliknya, dalam resesi atau pelambatan ekonomi, harga saham bisa turun.
- Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah, seperti pajak, subsidi, atau kebijakan fiskal lainnya, dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan harga saham di pasar. Misalnya, pengurangan pajak bagi perusahaan dapat meningkatkan laba perusahaan dan mendorong harga saham naik.
Itulah beberapa penjelasan tentang cara kerja saham yang penting diketahui bagi investor pemula. Dengan mengetahui bagaimana saham diperdagangkan, faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, serta potensi keuntungan yang bisa didapatkan, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak.
Namun, perlu diingat bahwa investasi saham tidak bebas risiko. Harga saham bisa naik dan turun tergantung pada berbagai faktor ekonomi dan kondisi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu melakukan riset, mengelola risiko dengan hati-hati, dan memiliki strategi investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Dengan pendekatan yang tepat, investasi saham bisa menjadi sarana yang efektif untuk membangun kekayaan dalam jangka Panjang. Selamat berinvestasi!