Saham PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) menunjukkan prospek yang menjanjikan dalam beberapa waktu terakhir. Peningkatan ini dipicu oleh partisipasi perusahaan dalam berbagai proyek strategis serta rencana akuisisi blok gas yang ambisius.
Inisiatif ini diperkirakan akan memperkuat posisi RAJA dalam sektor energi nasional dan meningkatkan daya saingnya di pasar.
Profil RAJA
PT Rukun Raharja Tbk. (Perseroan) yang kini dikenal sebagai perusahaan penyedia energi terintegrasi dari hulu ke hilir berdiri pada 24 Desember 1993. Perjalanan Perseroan bermula dari bisnis properti (real estate).
Seiring perkembangan usaha, pada 22 Januari 2003, Rukun Raharja resmi terdaftar sebagai Perusahaan Terbuka melalui pencatatan saham di Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) dengan kode saham RAJA.
Sejak saat itu, Perseroan aktif melakukan Penawaran Umum Terbatas sebagai bagian dari upaya memperkokoh struktur permodalan.Pada tahun 2004, Perseroan melakukan ekspansi bisnis ke bidang jasa logistik dan pengelolaan pelabuhan di Sulawesi Utara.
Hingga akhirnya pada tahun 2010, Perseroan pun beralih menjadi penyedia energi terintegrasi dari hulu ke hilir yang fokus menjalankan empat pilar bisnis utama, yaitu Infrastruktur Gas, Perdagangan Gas, Pembangkit, dan Bisnis Hulu Energi.
Sumber: Webiste Perseroan
Saat ini Perseroan terus mengembangkan bisnisnya di bidang energi, antara lain melalui akuisisi usaha terkait empat pilar bisnis utama maupun pengembangan dan pembangunan proyek dalam industri sejenis dan turunannya.
Dari waktu ke waktu, Rukun Raharja senantiasa menjunjung tinggi komitmennya untuk membangun sinergi penyediaan energi secara berkelanjutan. Sinergi ini mencakup perdagangan gas, transportasi gas, serta pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas gas.
Perseroan percaya bahwa penyediaan energi bersih secara terintegrasi akan mendukung pertumbuhan usaha di masa mendatang.
Siapa Pemilik Saham RAJA?
Sumber: Webiste Perseroan
Hingga kuartal III-2024, struktur kepemilikan saham PT Rukun Raharja Tbk menunjukkan bahwa Happy Hapsoro berfungsi sebagai pemegang saham pengendali, dengan kepemilikan langsung sebesar 28,51%.
Selain itu, Happy Hapsoro juga memiliki saham RAJA secara tidak langsung melalui PT Sentosa Bersama Mitra yang menguasai 35,23% dan PT Basis Utama Prima dengan 11,9%. Sementara itu, sisa kepemilikan sebesar 24,36% dimiliki oleh publik.
Kinerja Keuangan RAJA
Sumber: Laporan Keuangan Perseroan
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024 (9M24), RAJA membukukan pendapatan US$189,66 juta atau Rp3,06 triliun (kurs: Rp16.146/US$). Capaian tersebut meningkat 37,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$137,52 juta atau Rp2,22 triliun.
Pencapaian ini didukung oleh kenaikan volume penjualan gas dan besarnya kontribusi dari transmisi gas melalui jaringan pipa Perawang di Riau. Investasi strategis RAJA di Blok Jabung juga mendongkrak signifikan pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Kinerja positif RAJA juga tercermin dari kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 10% YoY mencapai US$22,13 juta hingga 9M24. Alhasil, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk RAJA mencapai US$19,36 juta atau senilai Rp312,79 miliar.
Prospek Masa Depan
Dengan menggabungkan strategi pengembangan proyek dan akuisisi yang menguntungkan, RAJA diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor energi.
Para analis industri memperkirakan bahwa jika semua proyek dan akuisisi berjalan sesuai rencana, nilai saham RAJA dapat terus meningkat, memberikan keuntungan yang signifikan bagi para pemegang saham.
Bagi para investor, perkembangan ini menjadi sinyal penting untuk mempertimbangkan posisi mereka dalam portofolio. Sementara itu, manajemen RAJA terus berupaya memastikan bahwa semua proyek dan inisiatif dilaksanakan dengan baik, memberikan kontribusi yang nyata terhadap pertumbuhan dan stabilitas perusahaan.
Sumber: TradingView
Namun di sisi lain, kenaikan saham RAJA yang tergolong signifikan dalam beberapa tahun terakhir telah membuat saham ini memiliki valuasi yang relatif sangat mahal. Hingga penutupan Kamis (6/3/2025) di level Rp2.700/lembar, saham RAJA mencerminkan PER (annualized) 29,18x dan PBV 5,42x.
Kedua indikator valuasi tersebut menunjukkan bahwa saham RAJA tergolong overvalued (mahal), sehingga investor sebaiknya mempertimbangkan untuk menunggu dan mengamati perkembangan pasar dibandingkan tergesa-gesa mengejar saham ini yang semakin berisiko tinggi.
Bagi kamu yang tertarik berinvestasi di saham RAJA, kamu bisa melakukan pembelian sahamnya lewat BRIGHTS.
BRIGHTS adalah aplikasi trading saham yang dimiliki oleh BRI Danareksa Sekuritas, anak perusahaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dan entitas asosiasi dari Holding Danareksa. BRI Danareksa Sekuritas berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Smart People bisa unduh aplikasinya untuk Investasi Cerdas Tanpa Batas dengan BRIGHTS dan nikmati kemudahan akses jual beli saham tepercaya dengan biaya yang kompetitif.
* Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Segala tulisan dan analisis yang terdapat pada web/situs ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.