IQPlus, (12/8) - Mantan Kepala European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet mengungkapkan penguatan cepat yen Jepang baru-baru ini dapat dilihat sebagai koreksi yang sudah terlambat dan sehat. Bahkan, belum saatnya panik tentang dampak pasar yang lebih luas. Jean-Claude Trichet kepada 'Squawk Box Europe' dari CNBC menambahkan kombinasi kebijakan moneter Jepang yang berubah agresif, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dan data pekerjaan AS yang mengecewakan mengguncang pasar di seluruh dunia pada Jumat dan Senin. "Menurut pendapat saya, ketiganya telah memainkan peran mereka dalam memicu koreksi (dolar AS-yen) ini yang memang sudah terlambat, karena semua orang tahu yen tidak dalam posisi yang tepat, dan perdagangan carry, menurut saya, telah sangat aktif selama jangka waktu yang lama," kata Trichet, yang juga mantan gubernur bank sentral Prancis. "Koreksi secara umum didefinisikan sebagai penurunan nilai aset atau indeks sebesar 10 persen atau lebih, sehingga kembali mendekati tren jangkapanjang," tambahnya, dikutip dari CNBC International, Senin, 12 Agustus 2024. Perdagangan carry melibatkan investor yang meminjam mata uang dengan suku bunga rendah dan menginvestasikannya kembali pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi di tempat lain .memanfaatkan perbedaan tersebut untuk memperoleh keuntungan finansial. Investor berbondong-bondong melakukan perdagangan carry yen dalam beberapa tahun terakhir, tertarik oleh volatilitas rendah Jepang dan kebijakan moneter yang sangat longgar. Namun apresiasi cepat yen dimulai pada Rabu lalu, ketika Bank of Japan menaikkan suku bunga acuannya dan menetapkan rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi. "Anda tidak dapat menghentikan perdagangan carry terbesar yang pernah ada di dunia tanpa membuat banyak orang pusing," pungkas Kepala Strategi Valuta Asing Societe Generale Kit Juckes. (end/ba)