IQPlus, (25/6) - Indonesia dan Kanada membahas 20 isu runding dan satu diskusi ahli untuk isu Badan Usaha Milik Negara, dalam putaran kedelapan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) yang berlangsung di Ottawa, Kanada pada Senin (24/6) waktu setempat. Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, Indonesia mendorong para ketua isu runding untuk mengintensifkan komunikasi dan dapat bersikap pragmatis sehingga seluruh isu runding dapat terselesaikan. "Walaupun terdapat permasalahan yang belum selesai, kami yakin Indonesia dan Kanada dapat mencapai kesepakatan sesuai target dan saling menguntungkan," ujar Djatmiko melalui keterangan di Jakarta, Selasa. Selain membahas isu, diselenggarakan juga untuk pertama kalinya diskusi pembentukan Dialog Mineral Kritis. Diskusi tersebut menandai wujud nyata kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada sebagai negara produsen mineral kritis berpengaruh di dunia. "Indonesia mengusulkan adanya dialog mengenai mineral kritis dalam kerangka ICA-CEPA. Usulan ini diajukan untuk mengeksplorasi keunggulan kedua negara dalam pengolahan sumber daya mineral dan pengembangan teknologi baru dan terbarukan," kata Djatmiko. (end)