IQPlus, (15/5) - PEFINDO menaikkan peringkat PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) menjadi idA- dari idBBB+. Pada saat yang sama, kami juga menaikkan peringkat Sukuk Mudharabah I/2020 menjadi idA-(sy) dari idBBB+(sy). Tindakan pemeringkatan tersebut mencerminkan perbaikan profil risiko keuangan INKA setelah penyelesaian proyek LRT yang hampir lunas serta total order book pada tahun 2023 sebesar Rp 15,2 triliun yang berlangsung selama beberapa tahun untuk gerbong dengan jalur kereta api yang sudah ada, sehingga meminimalkan kemungkinan penundaan pembayaran di masa depan. Hingga tahun 2023, INKA telah membukukan EBITDA positif dibandingkan periode sebelumnya yang negatif. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil. Peringkat tersebut mencerminkan tingkat kemungkinan besar akan adanya dukungan dari pemerintah, posisi pasar yang terdepan di bidang manufaktur sarana perkeretaapian, dan fleksibilitas keuangan yang kuat. Peringkat tersebut dibatasi oleh struktur permodalan dan proteksi arus kasyang moderat, risiko yang terkait dengan pelaksanaan proyek, dan ketergantungan yang tinggi pada satu pelanggan. Peringkat dapat dinaikkan jika INKA berhasil mempertahankan pencapaian backlog kontraknya dan memberikan pendapatan yang lebih kuat kepada Perusahaan sekaligus memperluas profil basis pelanggannya dan saat yang bersamaan mampu mempertahankan profil keuangannya secara berkelanjutan. Peringkat dapat diturunkan jika kami melihat adanya penurunan tingkat dukungan pemerintah, seperti melalui divestasi kepemilikan yang material. Peringkat juga mungkin berada di bawah tekanan jika INKA gagal melakukan pengiriman produk secara tepat waktu pada proyek-proyek yang sedang berjalan sehingga akan melemahkan profitabilitas secara signifikan akibat meningkatnya beban bunga di tengah meningkatnya leverage karena Perusahaan perlu menambah lebih banyak utang untuk mendanai usahanya yang membutuhkan modal kerja yang besar. INKA adalah perusahaan yang fokus memproduksi produk rolling stock, dan merupakan satu-satunya pemain di Asia Tenggara dalam industri ini. Produknya meliputi gerbong penumpang, gerbong barang, electric multiple unit (EMU), diesel multiple unit (DMU), lokomotif, bogie, teknik, pengadaan dan konstruksi (proyek EPC), serta layanan terkait rel. Perusahaan dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia. (end)