IQPlus, (6/5) - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperkirakan Inggris bakal mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi terendah dan inflasi tertinggi di antara negara-negara Kelompok Tujuh pada tahun ini dan tahun depan. OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Inggris tahun ini menjadi 0,4 persen dari 0,7 persen yang diperkirakan pada Februari. Hanya Jerman yang diperkirakan memiliki kinerja lebih buruk di antara negara-negara maju G7, yang juga mencakup Kanada, Prancis, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat. Mengutip The Business Times, Senin, 6 Mei 2024. pertumbuhan pada 2025 diperkirakan pulih menjadi hanya 1,0 persen, dibandingkan dengan perkiraan OECD sebelumnya sebesar 1,2 persen, sehingga menempatkan Inggris di posisi terbawah di G7. Perkiraan OECD menunjukkan tingkat pertumbuhan harga konsumen tahunan di Inggris kemungkinan menjadi yang tertinggi di antara negara-negara G7 dengan ukuran inflasi yang sebanding, baik tahun ini maupun tahun depan. Perkiraan tersebut tidak tepat bagi Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, yang Partai Konservatifnya tertinggal jauh dari oposisi Partai Buruh dalam jajak pendapat menjelang pemilu nasional yang kemungkinan diadakan akhir tahun ini. Dia telah mengatakan kepada para pemilih bahwa tidak bijaksana untuk meninggalkan partainya ketika rencana ekonominya mulai berjalan. (end/ba)