0 IQPlus, (4/4) - Bursa saham di Asia-Pasifik rebound setelah aksi jual di sesi sebelumnya, karena investor mencermati komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell. Powell mengatakan akan memakan waktu cukup lama bagi para pengambil kebijakan untuk mengevaluasi keadaan inflasi saat ini, sehingga potensi penurunan suku bunga tetap tidak pasti. Di Asia, investor akan menilai data aktivitas sektor jasa India pada bulan Maret, serta angka penjualan ritel dari Hong Kong. Pasar di Hong Kong, Tiongkok daratan, dan Taiwan tutup karena hari libur umum dan Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0.49%, setelah mencatat kerugian selama dua hari. Sementara itu Nikkei 225 Jepang naik 1,34% dan mendekati angka 40.000, sedangkan Topix berbasis luas naik 1,05% dan Kospi Korea Selatan juga naik 1,22%, didukung oleh ekspektasi bahwa Samsung Electronics kelas berat akan membukukan peningkatan laba kuartal pertama hampir sembilan kali lipat dari tahun sebelumnya. Saham Samsung naik 1,55% pada pembukaannya. Semalam di AS, Dow Jones Industrial Average turun 0,11%, menandai hari negatif ketiga berturut-turut. S&P 500 naik tipis sebesar 0,11% dalam sesi kemenangan pertama minggu ini, dan Nasdaq Composite diperdagangkan naik sebesar 0,23%. Pihak berwenang Tiongkok telah mendorong perusahaan pertanian Swiss dan kelompok benih Syngenta untuk menarik permohonan IPO senilai $9 miliar, menurut laporan Reuters. Mengutip orang-orang yang mengetahui masalah ini, Reuters mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh kekhawatiran mengenai dampak penawaran baru yang cukup besar terhadap pasar yang bergejolak. "Rencana flotasi akhirnya gagal setelah Syngenta, yang dimiliki oleh Sinochem, pada bulan Maret menerima instruksi informal dari China Securities Regulatory Commission (CSRC) untuk menarik tawarannya untuk mega listing tersebut," kata laporan itu. (end/cnbc)