IQPlus, (15/12) - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan hubungan antara Negara Paman Sam dengan Tiongkok akan terus menghadapi tantangan. Namun pengelolaan 'kejutan' ketika hal itu terjadi akan menjadi kunci untuk mencegah eskalasi. "Kami berusaha untuk tidak menyelesaikan semua perselisihan kami atau menghindari semua guncangan. Ini sama sekali tidak realistis," katanya, dalam komentar yang disampaikan pada jamuan makan malam peringatan 50 tahun Dewan Bisnis AS-Tiongkok di Washington, dikutip dari The Business Times, Jumat, 15 Desember 2023. Namun, Yellen menambahkan, ketika menetapkan prioritas hubungan ekonomi AS-Tiongkok tahun depan, Washington bertujuan membuat komunikasi tetap tangguh. "Hal ini agar ketika kedua belah pihak berbeda pendapat dan terjadi guncangan, kita mencegah terjadinya kesalahpahaman yang akan berujung pada eskalasi dan menimbulkan kerugian," ujarnya. Para pejabat dari dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia telah berusaha untuk meredakan ketegangan ketika ketegangan meningkat dalam beberapa tahun terakhir .dengan kedua negara berselisih mengenai berbagai masalah mulai dari hak asasi manusia hingga kontrol ekspor. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengambil beberapa langkah untuk meredakan ketegangan, dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Tiongkok, serta Yellen dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo. Pada November, Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan puncak secara langsung dan sepakat untuk memulihkan komunikasi militer. Yellen mengatakan dalam pidatonya bahwa perjalanannya berikutnya ke Tiongkok sebagai Menteri Keuangan akan mencakup pembahasan bidang-bidang sulit yang menjadi perhatian. Dia menambahkan Amerika Serikat akan memegang teguh komitmennya untuk melakukan komunikasi yang jelas mengenai isu-isu seperti pembatasan investasi keluar, dan terus mendorong Tiongkok dalam masalah keamanan nasional. "Bidang prioritas lainnya termasuk menekan kejelasan mengenai kebijakan ekonomi Tiongkok dan pembuatan kebijakan agar dapat memberikan informasi yang lebih baik dalam pengambilan keputusan kita sendiri," pungkas Yellen. (end/ba)