IQPlus, (23/11) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Developing-8 (D-8) Isiaka Abdulqadir Imam membahas upaya peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, termasuk implementasi D-8 Preferential Trade Agreement (D-8 PTA). "Terkait hal ini, Indonesia telah menyelesaikan proses ratifikasi dan mengharapkan agar implementasi D-8 PTA dapat segera dimulai untuk meningkatkan hubungan perdagangan antarnegara anggota D-8," ujar Jerry, di Jakarta, Rabu. D-8 PTA merupakan kerja sama penurunan tarif bea masuk antarnegara anggota D-8 yang terdiri atas Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Tanggal dimulainya implementasi D-8 PTA perlu dibahas dan disahkan terlebih dahulu oleh Supervisory Committee (SC) dan Trade Ministerial Council (TMC). "Kami mengharapkan agar Sekretariat D-8 dapat menyelenggarakan pertemuan SC dan TMC untuk segera mengesahkan cut-off date atau tanggal dimulainya implementasi D-8 PTA. Indonesia siap berpartisipasi untuk mendorong agar D-8 PTA dapat dilaksanakan secara efektif," katanya. Sementara itu, Isiaka Abdulqadir Imam mengatakan, pentingnya mengenalkan D-8 kepada dunia usaha, di antaranya baik melalui forum dagang ataupun penjajakan kesepakatan bisnis. Selain itu, Imam menyampaikan pentingnya pengembangan kapasitas di bidang kepabeanan dalam rangka peningkatan fasilitasi perdagangan antarnegara anggota D-8. Total perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota D-8 selama periode 2018 hingga 2022 meningkat dengan tren sebesar 12,3 persen. Selama periode Januari-September 2023, total perdagangan Indonesia-D-8 tercatat 28,8 miliar dolar AS dengan ekspor 17,2 miliar dolar AS dan impor 11,6 miliar. Dengan demikian, Indonesia membukukan surplus sebesar 5,6 miliar dolar AS. (end/ant)