IQPlus, (6/11) - Kerja sama antara Tiongkok dan Jerman menjadi lebih kuat, solid, dan dinamis. Hal itu diungkapkan Presiden Tiongkok Xi Jinping kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz. Dalam diskusi luas yang menyentuh perdagangan global, tujuan iklim, perang Israel-Hamas, dan krisis Ukraina, kedua pemimpin sepakat hubungan Tiongkok-Jerman membaik di beberapa bidang. "Perdagangan Tiongkok-Jerman terus berkembang, antusiasme investasi dua arah tinggi, dan kerja sama antara kedua negara menjadi lebih stabil, lebih solid, dan dinamis," kata Xi, seperti dikutip oleh stasiun televisi Pemerintah China Central Television (CCTV), dilansir dari The Business Times, Senin, 6 November 2023. Scholz, yang datang ke Tiongkok pada November lalu dalam kunjungan pertama pemimpin G7 ke negara tersebut sejak pandemi covid-19, mengatakan hubungan Jerman-Tiongkok telah menunjukkan lebih banyak kemungkinan dan prospek yang luas. Dalam pembicaraan tersebut, Xi juga berharap Jerman akan mendorong Uni Eropa untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip marketisasi dan keadilan, bekerja sama dengan Tiongkok untuk menegakkan persaingan pasar yang adil dan perdagangan bebas, serta menjaga stabilitas industri dan rantai pasokan global. Tiongkok sedang menghadapi penyelidikan oleh Uni Eropa mengenai subsidi kendaraan listrik, dan juga ancaman penyelidikan lain terkait dengan produsen baja Tiongkok dan industri tenaga anginnya. Xi mengatakan kedua negara tidak hanya harus mengembangkan hubungan bilateral yang baik, namun juga menjaga tatanan internasional dan multilateralisme serta bekerja sama untuk mengatasi tantangan global, menurut media pemerintah. Dalam pertemuan mereka November lalu, kedua pemimpin bersama-sama mengutuk ancaman penggunaan senjata nuklir seiring meningkatnya konflik Ukraina-Rusia. Kali ini, Xi menunjukkan bahwa apakah itu konflik Palestina-Israel atau krisis Ukraina, untuk mengatasi akar permasalahannya, perlu memikirkan lebih dalam mengenai masalah keamanan. "Dan mendorong pembangunan arsitektur keamanan yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan," tutupnya. (end/ba)