IQPlus, (24/10) - BlackRock mengungkapkan persaingan strategis antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok tetap menjadi risiko geopolitik utama yang dihadapi pasar di seluruh dunia. BlackRock menggambarkan mencairnya hubungan kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia sebagai 'rapuh'. Mengutip The Business Times, Selasa, 24 Oktober 2023, ketegangan antara Washington dan Beijing diberi label sebagai risiko 'tinggi' dalam dasbor risiko geopolitik Oktober milik BlackRock Investment Institute, dengan skor perhatian sebesar 1,5 atau hampir dua kali lipat dari kemungkinan serangan teroris besar. Sebaliknya, penghitungan eskalasi konflik di Timur Tengah setelah serangan Hamas terhadap Israel dan perang antara Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara hanya masing-masing -0,65 dan 0,37. "AS dan Tiongkok telah memasuki posisi kompetitif dalam jangka panjang," tulis ahli strategi geopolitik yang dipimpin oleh Catherine Kress dalam laporan tersebut. "Kedua belah pihak berupaya menstabilkan hubungan,meski pencairan apapun akan rapuh," tambahnya. Mereka secara khusus menyoroti tindakan Tiongkok di Laut Cina Selatan dan kesediaan Beijing untuk menekan Taiwan, dengan mengatakan bahwa peristiwa geopolitik yang secara historis memiliki dampak jangka pendek terhadap pasar dan ekonomi saat ini merupakan risiko struktural. "AS memberikan peningkatan dukungan militer dan ekonomi kepada Taiwan. Kami tidak melihat aksi militer dalam waktu dekat namun melihat risikonya meningkat. Tonggak penting adalah pemilihan presiden Taiwan pada Januari 2024," kata ahli strategi BlackRock. (end/ba)