IQPlus, (20/10) - PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) berencana menerbitkan maksimum 336,93 juta saham dan bernilai nominal Rp100 per saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Menurut prospektus, tertera bahwa harga penawaran berada di kisaran Rp160 hingga Rp180 per lembar saham. Dengan demikian, calon emiten farmasi ini diperkirakan akan meraih dana segar sebesar Rp53,90 miliar-Rp60,64 miliar. Dalam perhelatannya ini, IKPM akan dibantu oleh Underwriter yakni Indo Pemier Sekuritas (Kode Broker:PD) dan Maybank Sekuritas Indonesia (Kode Broker:ZP). Diketahui, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi dan lain-lain, perseroan akan mengalokasikan sekitar 50% untuk belanja barang modal. Rincian yaitu, sebanyak 66,67% untuk renobasi gedung pabrik di Rancaekek, Sumedang, dan 33,33% sisanya untuk pembelian mesin kepada pihak ketiga. Kemudian, sekitar 50% dana hasil IPO dana akan digunakan IKMP untuk menambah kemampuan dan memperkuat dana kas perusahaan untuk membiayai kegiatan modal kerja perseroan, meliputi pembelian bahan baku dan biaya pemasaran untuk menunjang perkembangan produk perseroan, baik di pasar maupun e-commerce. Sebagai informasi, masa penawaran awal akan dilaksanakan 23-20 Oktober 2023, sehingga tanggal efektif akan diperoleh pada 31 Oktober 2023. Adapun tanggal penjatahan pada 8 November 2023, Tanggal distribusi saham pada 9 November 2023, dan Tanggal pengembalian uang pesanan pada 9 November 2023. Sehingga diharapkan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat terealisasi pada 10 November 2023. (end)