IQPlus, (16/10) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka melemah Senin ini karena investor menantikan data ekonomi utama dari Tiongkok dan Jepang minggu ini. Tiongkok akan merilis angka produk domestik bruto kuartal ketiga pada hari Rabu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekspansi tahun ke tahun sebesar 4,4%, turun dari 6,3% pada kuartal sebelumnya. Bank Sentral Tiongkok (PBOC) juga diperkirakan akan mengumumkan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun pada Senin pagi, dengan para analis memperkirakan suku bunga tersebut akan tetap tidak berubah di angka 2,50%. Data inflasi Jepang bulan September diperkirakan akan dirilis pada hari Jumat, yang akan dirilis menjelang pertemuan kebijakan moneter bank sentral negara tersebut pada tanggal 30 dan 31 Oktober. Bank sentral Korea Selatan juga akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada hari Kamis. Bank of Korea telah mempertahankan suku bunga stabil selama lima pertemuan berturut-turut pada 3,5% sejak bulan Februari. Di Australia, S&P/ASX 200 memulai minggu ini dengan turun 0,24% dan Nikkei 225 Jepang turun 1,69%, sedangkan Topix turun 1,26%. Sementara itu Kospi Korea Selatan indeks turun 0,14% pada bel pembukaan. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17,751, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 17,813.45. Pada hari Jumat di AS, ketiga indeks utama mengakhiri hari dengan beragam, tertekan oleh lonjakan harga minyak dan meningkatnya ekspektasi inflasi, karena Wall Street mengakhiri minggu yang bergejolak. S&P 500 turun 0,50%, sedangkan Nasdaq Composite yang padat teknologi kehilangan 1,23% Dow Jones Industrial Average adalah yang paling luar biasa, naik 0,12%. (end/cnbc)