IQPlus, (6/10) - Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) akan membahas isu pelik mengenai reformasi kelembagaan pada pertemuan tahunan mendatang di Maroko minggu depan. Kedua lembaga keuangan internasional tersebut berupaya meningkatkan dan memperlengkapi diri mereka kembali untuk mencapai tujuan iklim global yang ambisius. Upaya itu sambil terus mendukung negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang yang berjuang untuk membayar kenaikan tingkat utang. Pertemuan tahunan tahun ini akan diadakan di Kota Marrakesh, hanya beberapa minggu setelah gempa bumi dahsyat di wilayah tersebut menyebabkan hampir 3.000 orang tewas. "Ini akan menjadi acara pertama yang diadakan di benua Afrika selama setengah abad, dan akan fokus pada pembangunan ketahanan ekonomi, menjamin reformasi struktural, dan menghidupkan kembali kerja sama global," kata IMF, dikutip dari The Business Times, Jumat, 6 Oktober 2023. Untuk memulainya, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva akan memberikan pidato di Kota Abidjan di Pantai Gading, menguraikan prioritas kebijakannya untuk pertemuan mendatang. Sedangkan IMF terkunci dalam negosiasi untuk meningkatkan tingkat pendanaan melalui peningkatan kuota yang dibayarkan oleh negara-negara anggota. Amerika Serikat, yang memiliki minoritas pemblokir di IMF, telah mengindikasikan bahwa mereka akan mendukung peningkatan kuota secara menyeluruh .sebuah langkah yang akan membuat hak suara keseluruhan negara-negara anggota tidak berubah. Meskipun hal ini populer di AS, langkah seperti itu akan menghalangi negara-negara lain, termasuk India dan Tiongkok, untuk meningkatkan hak suara mereka di IMF meskipun terjadi perubahan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. IMF juga berupaya untuk mengisi kembali fasilitas pinjaman lunak yang populer untuk negara-negara berpendapatan rendah dan menengah yang telah kehabisan tenaga akibat pandemi dan perang di Ukraina. Pemerintah juga dapat mempertimbangkan perubahan struktur manajemenuntuk meningkatkan suara negara berkembang, termasuk negara Afrika Sub-Sahara. (end/ba)