StockWatch (Jakarta) - Uriep Budhi Prasetyo, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menungkapkan, usia investor di Pasar Modal Indonesia didominasi generasi Milenial dan Gen-Z. Menurutnya, fakta tersebut tak lepas dari maraknya pengembangan serta proses digitalisasi di Pasar Modal selama beberapa waktu terakhir. Peran platform financial technology (fintech), lanjut Uriep, semakin penting untuk investasi di Pasar Modal. Terbukti, berdasarkan data KSEI sekitar 78,17% investor memiliki rekening investasi di selling agent fintech. Jumlah tersebut didominasi oleh investor individu sebanyak 99,63 persen. “Adapun frekuensi transaksi subscription oleh selling agent fintech mendominasi transaksi reksa dana dengan peningkatan sebesar 17”% dari 21,63 juta juta pada tahun 2021 menjadi 18,48 juta per 26 Desember 2022,” ujar Uriep dalam acara press conference akhir tahun 2022, di Gedung BEI Jakarta, Kamis (29/12). Untuk diketahui, sampai dengan 28 Desember 2022 , jumlah investor di Pasar Modal Indonesia telah mencapai 10,3 juta pemodal. Angka itu meningkat 37,53% persen dari akhir tahun 2021 yang mencapai 7,49 juta. Sebenarnya, jumlah pemodal telah menyentuh dua digit tersebut telah tercapai sejak November 2022 lalu. Adapun jumlah investor di Pasar Modal terdiri dari pemilik saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan jenis efek lain yang tercatat di KSEI. Rinciannya adalah 4,44 juta investor memiliki aset saham, surat utang dan efek lainnya. Kemudian, 9,59 juta investor memiliki aset reksa dana dan 830 ribu investor memiliki aset SBN. “Pertumbuhan jumlah investor di wilayah timur, yaitu Papua dan Maluku mengalami pertumbuhan sekitar 40”% dan menjadi pertumbuhan tertinggi dibandingkan wilayah lainnya,”terang Uriep. Ia menambahkan, pada awal tahun 2022, KSEI menjadi satu-satunya anggota BI-FAST yang bukan merupakan institusi perbankan. (dais)