StockWatch (Jakarta) - Manajemen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menargetkan pertumbuhan kredit antara 8-10% pada 2022. Hal itu disampaikan oleh Haru Koesmahargyo, Direktur Utama BBTN, di Jakarta, Senin (6/12). Menurut Haru, proyeksi di atas antara lain dibuat berdasarkan kebutuhan perumahan di Indonesia yang masih besar, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lanjut Haru, kebutuhan rumah MBR masih mendominasi angka backlog. ``PUPR mencatat dari 11,38 juta backlog, kebutuhan kepemilikan rumah MBR mencapai 10,59 juta unit,`` jelasnya. Haru mengemukakan, BBTN memiliki jaringan dan infrastruktur pembiayaan perumahan yang solid. ``Perseroan siap mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut hingga 250 ribu unit rumah bagi MBR per tahun,`` paparnya. Ia menambahkan, terkait permodalan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah bagi kalangan MBR, BBTN siap menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada 2022. Aksi korporasi ini dilakukan seiring kesepakatan antara pemerintah dan DPR untuk menyuntikan modal ke BBTN sebesar Rp2 triliun melalui penyertaan modal negara (PMN). Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR dengan Kementrian BUMN akhir pekan lalu mengatakan, melalui skema PUT dengan HMETD ini, diharapkan rasio kecukupan modal (CAR) BBTN akan semakin kuat, sehingga dapat menopang penyediaan pembiayaan perumahan bagi masyarakat di Indonesia. (dais)