StockWatch (Jakarta) - PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) akan mengakuisisi 80% saham PT Cikondang Kancana Prima (CKP). Demikian dikemukakan oleh Vishnu Swaroop Baldwa, Direktur Utama INDR dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/12). Nilai akuisisi CKP yang perjanjiannya ditandatangani pihak INDR dan CKP pada 23 Desember 2020 itu mencapai Rp300 miliar. Vishnu menambahkan, CKP merupakan perusahaan penambangan emas dan minaral lain di Cianjur, Jawa Barat. “Kami berharap, transaksi jual beli tersebut rampung pada kuartal pertama 2021,” katanya. Adapun INDR adalah emiten industri tekstil dan kemasan yang sahamnya dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 3 Agustus 1990. Per September 2020, INDR membukukan laba US$2,36 juta, merosot 94,24%, dari US$40,95 juta per September 2019. Penurunan laba INDR seiring pendapatan bersih INDR yang turun 25,70% menjadi US$442,16 juta per September 2020, dari US$595,11 juta per September 2019. INDR mencatat laba kotor US$22,08 juta per September 2020, turun 41,37%, dari US$37,66 juta kendati beban pokok pendapatan emiten beraset US$727,41 juta per 30 September 2020 - turun 3,47% dari US$753,56 juta per 31 Desember 2019 – itu mengalami penurunan 24,64% menjadi US$420,08 juta. Penurunan beban penjualan, beban umum dan administrasi serta beban keuangan, tak mampu menahan laju penurunan laba sebelum pajak sebesar 94,89%, dari US$41,71 juta per September 2019 menjadi US$2,13 juta per September 2020. Per September 2020, INDR tidak mencatat keuntungan pelepasan entitas asosiasi. Adapun per Sepember 2019, INDR mencatat keuntungan pelepasan entitas asosiasi US$30,01 juta. Menurut data StockWatch, Selasa (29/12), hingga pukul 09.08 WIB, harga saham INDR di BEI naik Rp360 (12,24%) menjadi Rp3.300, dari Rp2.940 per unit, Senin (28/12). (yan)