StockWatch (Jakarta) - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi antara Rp122-159 triliun pada 2021. Demikian dikemukakan oleh Salyadi Saputra, Direktur Utama Pefindo, dalam keterangan pers secara daring di Jakarta, Kamis (17/12). Menurut Salyadi, prediksi di atas, antara lain, didasarkan pada fakta sekitar Rp122 triliun surat utang korporasi yang akan jatuh tempo tahun depan. Sebanyak 20,7% surat utang tersebut dari sektor perbankan, 17,8% perusahaan multifinance, 16,8% perusahaan dari lembaga keuangan khusus, 8,8% dari industri pembiayaan, 5% dari perusahaan pertambangan, 4,3% perusahaan properti, 4% perusahaan konstruksi, 3,9% perusahaan telekomunikasi dan 18,8% perusahaan lainnya. Salyadi mengatakan, akibat pandemi Covid-19, pihaknya telah merevisi proyeksi penerbitan obligasi korporasi 2020, dari Rp 158,5 triliun menjadi antara Rp88,4 triliun sampai Rp106,7 triliun. ``Moga-moga realisasinya mendekati Rp100 triliun,`` ujarnya. Hingga 15 Desember 2020, total emisi obligasi korporasi nasional sebesar Rp94,60 triliun. ``Jumlah penerbitan terbesar terjadi di bulan September 2020 yang mencapai Rp19,85 triliun,`` jelas Salyadi. Adapun mandat yang telah diterima Pefindo namun belum terealisasi per 10 Desember 2020 mencapai Rp44,69 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar 14,54% dari perusahaan pembiayaan, 10,52% perbankan dan 10,42% dari industri bubur kertas dan kertas. (daiz)