Setelah memasuki pasar saham, investor pasti akan menghadapi yang namanya koreksi pasar. Koreksi terjadi ketika harga saham atau seluruh indeks mengalami penurunan. Fenomena ini juga dapat terjadi pada aset investasi lain (tidak hanya saham) atau bahkan di seluruh bursa.
Meskipun koreksi di pasar saham dan aset lainnya bisa terasa menegangkan, mereka tidak seberbahaya pasar bearish, terutama bagi investor yang tidak terjun langsung sebagai trader.
Justru, saat terjadinya koreksi pasar, ada peluang untuk membeli saham bagus dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, perlu diingat bahwa koreksi juga bisa menjadi sinyal akan kondisi yang lebih buruk.
Jadi, apa saja ciri-ciri koreksi saham dan bagaimana cara menghadapinya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Apa itu Koreksi Pasar?
Koreksi pasar adalah istilah yang merujuk pada penurunan harga saham atau indeks bursa saham antara 10% hingga 20%. Fenomena ini biasanya terjadi setelah harga saham mengalami kenaikan signifikan atau bahkan lonjakan tajam.
Koreksi adalah fenomena yang tak terhindarkan di pasar saham, meskipun saham yang kamu pilih merupakan saham defensif yang cenderung stabil.
Bagi trader yang aktif membeli dan menjual saham dalam rentang waktu singkat, hal ini bisa terasa mengkhawatirkan. Namun, bagi investor jangka panjang, momen ini tidak selalu menakutkan. Ingatlah bahwa investor biasanya memiliki horizon investasi minimal satu tahun, yang cukup untuk menghadapi sebuah koreksi.
Penyebab Koreksi Pasar
Koreksi pasar atau saham dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Perubahan Ekonomi: Data ekonomi yang buruk, seperti penurunan pertumbuhan GDP, peningkatan pengangguran, atau inflasi yang tinggi, dapat memicu koreksi.
- Kenaikan Suku Bunga: Kebijakan bank sentral yang menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi dapat membuat biaya pinjaman meningkat, yang bisa mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
- Ketidakpastian Politik: Ketidakpastian politik, seperti pemilu yang tidak menentu atau konflik internasional, dapat menciptakan kekhawatiran di kalangan investor.
- Perubahan dalam Sentimen Pasar: Ketidakpastian atau berita negatif dapat mengubah sentimen pasar, memicu penjualan yang cepat.
- Profit Taking: Setelah periode kenaikan yang panjang, investor mungkin mulai mengambil keuntungan, yang dapat menyebabkan penurunan harga.
- Valuasi Terlalu Mahal: Jika saham dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan fundamental perusahaan, pasar mungkin akan melakukan koreksi untuk menyesuaikan harga.
- Peristiwa Global: Krisis global, seperti pandemi atau bencana alam, dapat berdampak signifikan pada pasar dan menyebabkan koreksi.
- Data Keuangan Perusahaan: Laporan keuangan yang mengecewakan atau penurunan proyeksi pertumbuhan dapat menyebabkan penurunan harga saham.
Cara Menghadapi Koreksi Saham
Koreksi saham bisa berakhir dengan pemulihan harga atau berlanjut ke pasar bearish. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil investor untuk menghadapi situasi ini:
1. Identifikasi Penyebab Koreksi
Penting untuk memahami apa yang menyebabkan koreksi, baik itu faktor ekonomi atau isu spesifik perusahaan. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda dapat menilai apakah kondisi pasar akan segera pulih atau berisiko memburuk.
2. Kenali Profil Risiko Anda
Dengan mengalokasikan aset sesuai dengan toleransi risiko pribadi, Anda dapat menghindari keputusan impulsif, seperti menjual saham hanya karena tekanan emosi atau mengubah strategi investasi di tengah koreksi.
3. Siapkan Dana untuk Membeli di Harga Diskon
Koreksi sering kali menciptakan kesempatan untuk membeli saham dengan harga lebih rendah. Sisihkan sebagian dari pendapatan, baik dari sumber utama atau tambahan, untuk momen ini. Hindari menggunakan pinjaman, baik dari teman maupun margin broker.
4. Evaluasi dan Rebalancing Portofolio
Saat mendekati akhir periode investasi, penting untuk mengalihkan portofolio ke aset yang lebih stabil. Melakukan rebalancing secara tahunan juga membantu menjaga keseimbangan portofolio Anda agar lebih tahan terhadap risiko.
5. Fokus pada Tujuan Investasi
Keputusan untuk menjual selama koreksi sebaiknya bergantung pada tujuan investasi Anda. Jika Anda memiliki horizon waktu yang Panjang (misalnya puluhan tahun) investasi Anda mungkin akan pulih dari penurunan. Namun, jika tujuan investasi semakin dekat, pertimbangkan untuk mengurangi risiko untuk meminimalkan potensi kerugian akibat keadaan yang tidak terduga.
Ingin belajar lebih lanjut tentang transaksi saham dan produk investasi lainnya? Kunjungi Brights Blog. Anda juga dapat memulai investasi melalui aplikasi BRIGHTS yang menawarkan berbagai fitur untuk memudahkan proses investasi kapan saja dan di mana saja. Unduh aplikasinya sekarang di Play Store dan App Store!
BRIGHTS adalah aplikasi trading saham yang dimiliki oleh BRI Danareksa Sekuritas, anak perusahaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dan entitas asosiasi dari Holding Danareksa. BRI Danareksa Sekuritas berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Follow media sosial resmi BRI Danareksa Sekuritas agar tetap update dengan dunia seputar market dan ada berbagai program seru berhadiah hanya untuk Anda!
Mulai investasi sekarang, tinggal klik di sini, kamu siap investasi untuk lebih cepat wujudkan merdeka finansial.