Sepanjang tahun berjalan (Year to Date/YTD) 2025, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) di pasar saham Indonesia mencapai Rp 33 triliun hingga 21 Maret 2025, mencerminkan tekanan dari berbagai faktor seperti ketidakpastian global, kebijakan suku bunga The Fed, dan dinamika ekonomi domestik.
Meskipun secara keseluruhan investor asing masih mencatatkan net sell, ada beberapa saham yang justru menjadi incaran mereka. Dalam satu bulan terakhir, sejumlah saham mengalami net buy asing yang signifikan, menandakan keyakinan terhadap fundamental emiten tersebut.
Saham-Saham yang Diborong Asing
Beberapa saham yang mencatatkan net buy tertinggi oleh investor asing sejak awal tahun hingga satu bulan terakhir antara lain:
Berikut Ringkasan Kinerja Keuangan Terakhir :
- ASII : Penjualan Rp330,91 triliun, naik 4,53% year-on-year (yoy) dari Rp316,56 triliun. Sementara itu, laba bersih tercatat Rp34,05 triliun, bergerak stabil dan tumbuh 0,62% yoy dari Rp33,83 triliun.
- RATU : Laba bersih merosot 42,92% year-on-year (yoy) di tahun 2024 dari tahun 2023, meski pendapatan tercatat tumbuh 22,75% yoy.
- INDF : Mencatatkan laba bersih sebesar Rp 8,76 triliun pada kuartal III 2024, naik 23,67% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
- ANTM : Laba periode berjalan hingga kuartal III tahun 2024 sebesar Rp2,23 triliun. Capaian tersebut turun 21,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 2,8 triliun.
- EXCL : Laba bersih sebesar Rp 1,81 triliun sepanjang 2024 melonjak 44,72% secara tahunan atau Year on Year(YoY) dibandingkan raihan 2023 sebesar Rp 1,25 triliun.
- JPFA : Laba bersih Rp3,01 triliun atau meningkat 224,71% YoY dari tahun sebelumnya Rp929,71 miliar.
- GOTO : Mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 5,5 triliun. Angka ini turun 94% dibandingkan tahun sebelumnya yang merugi sebesar Rp 90,5 triliun.
- TPIA : Rugi bersih per Desember 2024 tercatat sebesar US$69,16 juta atau sekitar Rp1,13 triliun membengkak 106% Year on Year(YoY).
Aksi beli asing bisa menjadi salah satu indikator bahwa saham-saham tertentu memiliki prospek positif ke depan. Namun, penting bagi investor ritel untuk tetap melakukan analisis mendalam sebelum mengikuti arus asing. Menggunakan kombinasi analisis fundamental dan teknikal bisa membantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik.