Dalam mengambil sebuah keputusan investasi, melihat pola tren pergerakan harga atau yang biasa disebut dengan analisis teknikal merupakan pendekatan yang lazim digunakan. Oleh karena itu, mengetahui cara membaca candlestick saham merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki para trader saham.
Dengan melakukan analisis candlestick, investor dapat mengamati data historis terkait fluktuasi harga, yang akan membantu mereka mengidentifikasi pola berulang tertentu sebagai dasar pengambilan keputusan.
Pengertian Candlestick
Candlestick adalah alat analisis teknikal berupa grafik berbentuk seperti lilin yang menggambarkan aktivitas harga dalam periode waktu tertentu. Setiap candlestick menyajikan informasi penting, termasuk harga pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high), dan harga terendah (low).
Fungsi candlestick yaitu untuk memberikan informasi kepada investor mengenai potensi pergerakan harga di masa mendatang. Oleh karena itu, setelah melakukan analisis fundamental, investor sering kali melengkapi analisis mereka dengan candlestick untuk menentukan momen yang pas dalam pengambilan keputusan.
Dengan analisis candlestick, investor dapat memperkirakan arah tren selanjutnya, apakah akan mengalami pergerakan bullish atau bearish. Secara umum, metode candlestick mencerminkan pengaruh sentimen investor terhadap fluktuasi harga saham.
Cara Membaca Candlestick
Pada grafik candlestick, terdapat pola yang mencakup empat harga utama yang berfungsi sebagai indikator. Dengan menganalisis masing-masing komponen ini, trader atau investor dapat menilai tingkat pergerakan dari suatu saham. Keempat indikator harga pada grafik candlestick tersebut adalah:
- Open: Harga pada saat perdagangan dibuka di hari itu.
- Low: Harga terendah yang terjadi selama perdagangan hari itu.
- High: Harga tertinggi yang terjadi selama perdagangan hari itu.
- Close: Harga pada saat perdagangan ditutup di hari itu.
Dalam membaca pergerakan candlestick, Anda perlu memperhatikan bagian yang berbentuk kotak berwarna, yang dikenal sebagai “badan”. Bagian ini menunjukkan apakah harga pembukaan atau harga penutupan lebih tinggi.
Jika jika “badan” berwarna hijau, ini menandakan adanya kenaikan harga dan tekanan beli. Dalam candlestick ini, bagian bawah mewakili harga pembukaan dan bagian atas menunjukkan harga penutupan.
Sebaliknya, jika “badan” berwarna merah, ini menandakan adanya penurunan harga dan tekanan jual. Dalam candlestick ini, bagian bawah mewakili harga penutupan, sementara bagian atas menunjukkan harga pembukaan.
Selain itu, candlestick juga memiliki sumbu yang disebut sebagai ”shadow”. Bagian atas (upper shadow) menunjukkan harga tertinggi yang tercapai dan bagian bawah (lower shadow) menunjukkan harga terendah selama periode tertentu.
Pola Umum Pada Candlestick
1. Marubozu
Pola candlestick yang menunjukkan kekuatan yang signifikan dalam pergerakan harga, serta tidak memiliki bayangan (shadow) atau sangat sedikit, baik di atas maupun di bawah. Ini menandakan harga pembukaan dan penutupan berada di level tertinggi dan terendah candlestick tersebut.
2. Doji
Mengindikasikan ketidakpastian pasar. Harga pembukaan dan penutupan hampir sama, biasanya terlihat sebagai garis tipis dengan tubuh kecil.
3. Hammer
Terlihat seperti palu, dengan tubuh kecil di atas dan bayangan bawah yang panjang. Menunjukkan potensi pembalikan dari bearish menjadi bullish.
4. Shooting Star
Kebalikan dari hammer, terlihat dengan tubuh kecil di bawah dan bayangan atas yang panjang. Menunjukkan potensi pembalikan dari bullish menjadi bearish.
5. Bullish Engulfing
Terjadi ketika candlestick bullish (hijau) sepenuhnya mencakup candlestick bearish (merah) sebelumnya. Menandakan potensi pembalikan dari bearish menjadi bullish.
6. Bearish Engulfing
Kebalikan dari bullish engulfing, di mana candlestick bearish (merah) mencakup candlestick bullish (hijau) sebelumnya. Menandakan potensi pembalikan dari bullish menjadi bearish.
7. Morning Star
Terdiri dari tiga candlestick: candlestick bearish diikuti oleh doji (atau candlestick kecil) dan diakhiri dengan candlestick bullish. Menunjukkan potensi pembalikan dari bearish menjadi bullish.
8. Evening Star
Kebalikan dari morning star, terdiri dari tiga candlestick: candlestick bullish diikuti oleh doji (atau candlestick kecil) dan diakhiri dengan candlestick bearish. Menunjukkan potensi pembalikan dari bullish menjadi bearish.
9. Three White Soldiers
Tiga candlestick bullish berturut-turut dengan tubuh yang lebih besar, menunjukkan sinyal tren kenaikan yang kuat.
10. Three Black Crows
Tiga candlestick bearish berturut-turut dengan tubuh yang lebih besar, menunjukkan sinyal tren penurunan yang kuat.
Itulah beberapa cara membaca candlestick saham yang penting untuk Anda ketahui. Dengan pemahaman ini, Anda dapat lebih percaya diri dalam menganalisis tren perubahan harga suatu saham, sehingga mengurangi kebingungan dalam pengambilan keputusan investasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat berinvestasi!
FAQ
1. Bagaimana cara membaca pola grafik candlestick?
Membaca pola grafik candlestick melibatkan pemahaman tentang bentuk dan makna dari setiap candlestick, serta pola yang terbentuk dari beberapa candlestick. Warna hijau (atau putih) menunjukkan harga saham naik, sedangkan warna merah (atau hitam) menunjukkan harga saham turun.
2. Apa arti ekor pada candlestick?
Ekor pada candlestick, juga dikenal sebagai bayangan (shadows), adalah bagian tipis yang terletak di atas dan di bawah tubuh candlestick. Ekor ini menunjukkan harga tertinggi dan terendah yang dicapai selama periode waktu tertentu.
3. Bagaimana cara memprediksi candlestick selanjutnya?
Tidak ada metode yang pasti dalam hal ini. Namun dengan melihat pola candlestick beberapa hari sebelumnya, Anda setidaknya dapat memahami potensi arah pergerakan harga berikutnya.
4. Apakah candlestick bisa ditebak?
Candlestick tidak bisa ditebak dengan kepastian mutlak, namun analisis candlestick dapat memberikan wawasan yang berguna tentang kemungkinan pergerakan harga di masa depan.