StockWatch (Jakarta) - PT Adhi Karya Tbk (Persero) Tbk (ADHI) membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp8,45 miliar (Rp1,01 per saham) pada triwulan I 2023. Angka ini naik 18,85% dibandingkan laba ADHI pada periode sama tahun 2022 sebesar Rp7,11 miliar (Rp2 per saham). Peningkatan laba ADHI seiring penurunan beban keuangan sebesar 16,44%, dari Rp209,54 miliar per Maret 2022 menjadi Rp175,08 miliar per Maret 2023. Beban pajak penghasilan juga berkurang sekitar 9,52%, dari Rp68,19 miliar menjadi Rp61,70 miliar. Inilah yang mendorong laba sebelum pajak ADHI melejit 82,98%, dari Rp17,16 miliar menjadi Rp31,40 miliar per Maret 2023. Menurut laporan keuangan ADHI per Maret 2023 yang diumumkan, Kamis (4/5), pendapatan usaha Perseroan turun sebesar 29,55%, dari Rp3,79 triliun per Maret 2022 menjadi Rp2,67 triliun per Maret 2023. Di tengah penurunan pendapatan, beban pokok ADHI dapat ditekan turun sekitar 32,66% menjadi Rp2,33 triliun, dari sebelumnya Rp3,46 triliun. Hal ini menyebabkan laba kotor ADHI tumbuh 1,20%, dari Rp329,46 miliar per Maret 2022 menjadi Rp333,41 miliar per Maret 2023. Akan tetapi, total beban usaha ADHI bertambah 5,24% menjadi Rp162,20 miliar, dari sebelumnya Rp154,12 miliar. Akibatnya, laba usaha ADHI tergerus 2,36%, dari Rp175,34 miliar per Maret 2022 menjadi Rp171,20 miliar per Maret 2023. (yan)