StockWatch (Jakarta) - Kontrak PT Adhi Karya Tbk (ADHI) diperkirakan Rp27,6 triliun pada 2022. Ekspektasi itu tumbuh sekitar 82% jika dibandingkan dengan realisasi kontrak ADHI pada 2021 sebesar Rp15,2 triliun. Tim analis Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam laporan riset, Rabu (20/7), pencapain kontrak ADHI selama semester I 2022 setara dengan 44,2% dari estimasi Samuel Sekuritas dan sedikit lebih tinggi dibandingkan run rate semester I 2021 sebesar 44,1%. Tim analis Samuel Sekuritas mempertahankan proyeksi kontrak tersebut seiring dengan run rate yang lebih tinggi hingga semester I 2022. Itu sebabnya, tim analis Samuel Sekuritas merekomendasikan “Beli” saham ADHI dengan target harga Rp1.420 per unit. Menurut data StockWatch, Rabu (20/7), hingga pukul 09.14 WIB, harga saham ADHI di Pasar Reguler naik Rp25 (3,52%) menjadi Rp735, dari harga penutupan Selasa (19/7) Rp710 per saham. Perseroan meraih kontrak Rp12,2 triliun selama semester I 2022, tumbuh 82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Beberapa kontrak yang diperoleh ADHI, antara lain Pelebaran Jalan Tol Tangerang-Merak, Bendungan Jenelata di Gowa, dan Piping Works and Steel Structure Proyek Smelter Manyar, Gresik. Dari sisi tipe proyek, kontrak baru terdiri dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 50%, gedung sebesar 9% dan proyek infrastruktur lainnya sebesar 41%. Dari sisi pemberi kerja, terdiri dari Proyek Investasi dan Swasta sebesar 80%, Pemerintah 15% dan BUMN sebesar 5%. (yan)