StockWatch (Jakarta) - Pendapatan usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) meningkat 31,7% menjadi Rp3,066 triliun per Maret 2020, dibandingkan sebesar Rp2,328 triliun per Maret 2019. Menurut laporan keuangan per Maret 2020 yang dipublikasikan di situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/4), ADHI membukukan laba Rp14,56 miliar (Rp4,09 per saham), turun 80,7% dari Rp75,54 miliar (Rp21,21 per saham) per Maret 2019. Penurunan laba ADHI, antara lain, disebabkan oleh peningkatan beban keuangan. Peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 31,8%, dari Rp2,01 triliun menjadi Rp2,65 triliun, menyebabkan laba kotor ADHI turun 30% menjadi Rp413,76 miliar per Maret 2020, dari Rp318,05 miliar per Maret 2019. Kendati total beban usaha meningkat 24,8%, dari Rp144,84 miliar menjadi Rp180,78 miliar, laba usaha ADHI tetap tumbuh 34,5%, dari Rp173,21 miliar menjadi Rp232,97 miliar per maret 2020. Akan tetapi, beban keuangan ADHI meningkat 26,7%, dari Rp147,45 miliar menjadi Rp186,86 miliar. Beban pajak ADHI juga naik 28,8%, dari Rp49,02 miliar menjadi Rp63,16 miliar. Inilah yang menyebabkan laba sebelum pajak emiten BUMN beraset Rp36,58 triliun per 31 Maret 2020, naik 0,16% dari Rp36,52 triliun per 31 Desember 2019 itu, turun 79,13%, dari Rp77,63 miliar menjadi Rp16,20 miliar. (yan)