IQPlus, (29/8) - Pemerintah membidik perluasan produk-produk ekspor ke Korea Selatan melalui Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA), yang telah berlaku setahun yang lalu. Dalam acara Team Korea-Indonesia Economic Partnership Forum di Jakarta, Rabu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan bahwa selama ini batu bara menjadi komoditas andalan ekspor Indonesia ke Korea Selatan, dengan nilai pada 2023 mencapai 2,2 miliar dolar AS, diikuti dengan gas petroleum senilai 1,4 miliar dolar AS. Namun, dengan adanya IK-CEPA, potensi ekspor produk lain seperti kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, feronikel, dan biji kelapa sawit semakin terbuka lebar. Sebaliknya, lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Korea Selatan adalah minyak petroleum, mobil dan kendaraan bermotor, sirkuit terpadu elektronik (chip), dan karet sintetis. "Kalau melihat trennya, saya yakin ini tidak hanya mencakup lima produk utama yang Indonesia dan Korea sudah lakukan, tetapi bisa lebihdari banyak, bisa lebih luas," ujar Jerry. Jerry mendorong para pelaku usaha Indonesia untuk memanfaatkan IK-CEPA. Apalagi, perjanjian dagang tersebut memberikan keuntungan salah satunya penghapusan tarif bea masuk sebesar 95 persen untuk sebagian produk yang diperdagangkan antara kedua negara. "Dengan adanya fasilitas bebas bea masuk, diharapkan volume perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan akan terus meningkat," kata Jerry. "Sebagai negara mitra yang sudah menjalin hubungan diplomatik selama 50 tahun, kami ingin memastikan pesan yang jelas bahwa ini masih banyak yang bisa dieksplorasi antara Indonesia dan Korea apalagi IK-CEPA baru berlaku satu tahun," tambahnya. (end)