IQPlus, (6/8) - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) menyampaikan volume produksi ADMR pada 1H24 mencapai 2,98 juta ton, naik 17% dari 1H23. Volume penjualan 1H24 naik 43% menjadi 2,59 juta ton. Investor Relations ADMR Danuta Komar dalam keterangan tertulisnya Senin (5/8) menyampaikan sementara itu volume pengupasan lapisan penutup 1H24 naik 37% menjadi 10,36 juta bank cubic meter dengan nisbah kupas sebesar 3,48x, dibandingkan 2,97x pada 1H23 karena ekspansi tambang Lampunut oleh PT Maruwai Coal (MC) dan dimulainya kembali operasi PT Lahai Coal (LC). Investasi pada fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung peningkatan volume berjalan dengan baik. Proyek pembangunan mess baru untuk karyawan serta proyek penambahan tangki bahan bakar berada pada tahap final konstruksi. Perusahaan juga telah mulai mengaplikasikan chipseal pada tahap pertama proyek peningkatan kualitas jalan angkutan. Proyek-proyek ini akan mendukung pencapaian sasaran produktivitas dan target volume. Aktivitas konstruksi diPT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) terus berlanjut, dengan progres yang tercatat pada area smelter aluminium, area jetty, serta area mess permanen. KINERJA OPERASIONAL PT MARUWAI COAL (MC) DAN PT LAHAI COAL (LC) Volume produksi batu bara metalurgi pada 1H24 mencapai 2,98 juta ton, atau naik 17% dari 1H23. Volume penjualan 1H24 mencapai 2,59 juta ton, atau naik 43% dari 1H23 seiring peningkatan penerimaan pasar terhadap produk Enviromet. Sementara itu Volume pengupasan lapisan penutup pada 1H24 mencapai 10,36 juta bcm, atau 37% lebih tinggi secara y-o-y, sehingga nisbah kupas tercatat 3,48x pada 1H24, atau naik 17% dari 1H23. Volume penjualan ke pasar domestik Indonesia mengalami peningkatan berkat permintaan yang solid dari pabrik-pabrik kokas domestik. Indonesia meliputi porsi penjualan terbesar di 1H24, yaitu sebesar 37%. Jepang, yang meliputi 29% penjualan 1H24, merupakan tujuan ekspor terbesar pada periode ini. Proyek infrastruktur batu bara untuk mendukung kenaikan volume menunjukkan perkembangan yang baik. Perusahaan sedang melaksanakan beberapa proyek fasilitas dan infrastruktur dari tambang hingga jalan angkutan, dan hingga pelabuhan. Tahap awal peningkatan jalan angkutan meliputi jalur sepanjang 39 km, dan pada 1H24 perusahaan telah mulai mengaplikasikan chipseal di beberapa bagian jalan angkutan tersebut. Perusahaan juga mencapai progres yang baik pada konveyor pemuatan tongkang kedua yang akan memiliki laju muat 3.000 ton per jam dan akan meningkatkan kapasitas pemuatan tongkangnya. Proyek tambahan tangki penyimpanan bahan bakar yang pertama di Tuhup dan Lampunut berada pada fase final, yang masing-masing akan mendapatkan kapasitas 4x2.500 KL dan 2x1.500 KL. Mess baru untuk karyawan yang dilengkapi dengan 400 tempat tidur juga berada di tahap final konstruksi. Danuta Komar menambahkan Perusahaan juga berkomitmen untuk merampungkan seluruh proyek tersebut secara tepat waktu demi mendukung target produktivitas maupun volume. (end)