IQPlus, (9/7) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Selasa, mengikuti kenaikan di Wall Street yang melihat S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi semalam. Nikkei 225 Jepang naik 1%, sedangkan Topix naik tipis 0,27% sementara itu Kospi Korea Selatan naik 0,3% karena saham perusahaan kelas berat Samsung Electronics naik 0,57%, bahkan ketika serikat pekerja terbesar perusahaan tersebut melanjutkan pemogokan selama tiga hari karena mencari gaji yang lebih baik. Di sisi lain, Hyundai mencapai kesepakatan upah tentatif dengan serikat buruhnya, dan menghindari pemogokan. Saham Hyundai turun 1,59%. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di level 17,534, lebih tinggi dibandingkan penutupan HSI terakhir di level 17,524.06. Raksasa kendaraan listrik Tiongkok, BYD, akan menginvestasikan $1 miliar di Turki untuk membuka pabrik dengan kapasitas tahunan 150.000 kendaraan, kata Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Mehmet Fatih Kacir pada Senin. "Fasilitas yang rencananya mulai berproduksi pada akhir tahun 2026 ini akan mempekerjakan langsung hingga 5.000 orang," ujarnya di platform media sosial X. Pekan lalu, Uni Eropa telah menaikkan tarif kendaraan listrik yang diimpor dari Tiongkok. S&P/ASX 200 Australia bertambah 0,65%, bahkan ketika sentimen konsumen negara tersebut untuk bulan Juli turun 1,1% dibandingkan dengan kenaikan 1,7% di bulan sebelumnya. Investor di Asia juga akan mewaspadai data kepercayaan bisnis Australia yang akan dirilis hari ini. Investor juga menantikan rilis indeks harga konsumen AS pada hari Kamis untuk mendapatkan petunjuk mengenai keputusan suku bunga Federal Reserve. Sementara itu, data inflasi Tiongkok pada hari Rabu akan memberikan wawasan mengenai keadaan pemulihan ekonomi negara tersebut. Semalam di AS, S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Pendapatan dari beberapa raksasa keuangan besar dan perusahaan konsumen juga masuk dalam daftar pantauan para trader minggu ini. (end/cnbc)