IQPlus, (27/6) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka melemah pada Kamis pagi karena yen Jepang melemah ke level terendah dalam 38 tahun pada akhir Rabu, mencapai 160,82 terhadap dolar AS, menurut data FactSet. Yen terakhir kali menembus level 160 terhadap dolar dua bulan lalu, sehingga mendorong pemerintah Jepang untuk mendukungnya dalam intervensi mata uang pertama negara tersebut sejak tahun 2022. Pertumbuhan penjualan ritel Jepang tahun-ke-tahun pada bulan Mei mencapai 3%, lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2%, menurut jajak pendapat para ekonom Reuters. Bandingkan dengan revisi pertumbuhan sebesar 2% pada bulan April. Investor di Asia juga akan menantikan angka laba industri Tiongkok bulan Mei yang akan dirilis pada hari Kamis. Nikkei 225 Jepang turun 0,93% sedangkan Topix berbasis luas kehilangan 0,36% di awal perdagangan. Kospi Korea Selatan turun 1%, sedangkan saham kecil Kosdaq naik 0,24% di awal perdagangan. S&P/ASX 200 Australia dibuka 1,47% lebih rendah, dibandingkan dengan penutupan terakhirnya di 7,783 dan Indeks Hang Seng berjangka Hong Kong berada di level 17,947, lebih rendah dibandingkan penutupan HSI terakhir di level 18,089.93. Semalam di AS, Dow Jones Industrial Average menguat 0,04%, sedangkan S&P 500 naik 0,16% dan Nasdaq Composite naik 0,49%. Kenaikan Nasdaq dipimpin oleh Amazon saham, yang mencatat lonjakan 3,9%. Sahamnya mencapai titik tertinggi sepanjang masa dan mencapai nilai pasar $2 triliun untuk pertama kalinya pada hari Rabu, bergabung dengan Nvidia, Apple, Alfabet dan Microsoft. (end/cnbc)