IQPlus, (20/5) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai layanan internet berbasis satelit, Starlink milik pengusaha Elon Musk, dapat membantu meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan di daerah pelosok Indonesia. "Dengan adanya starlink, komunikasi di daerah terpencil akan sangat bagus," kata Luhut di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu. Rencananya, layanan internet tersebut akan diluncurkan Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk di sela World Water Forum (Forum Air Dunia/WWF) ke-10 di Nusa Dua yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024. Luhut menilai kehadiran layanan internet berbasis satelit itu memegang peranan penting mengingat masih banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau internet. Ada pun daerah yang minim jangkauan internet itu, lanjut dia, di antaranya bagian selatan Jawa, Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan bahkan di Bali juga ada beberapa wilayah yang belum terjangkau internet dengan optimal. Ia mengungkapkan pelaku usaha internet di dalam negeri yang lebih dulu beroperasi, perlu berkompetisi dan menghadirkan layanan lebih baik, menyikapi hadirnya layanan internet berbasis satelit atau satellite low earth orbit. "Semua kan harus kompetisi," ucapnya. Sementara itu Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meminta pemerintah untuk tetap memperhatikan nasib internet service provider (ISP) lokal, meski layanan internet berbasis satelit Starlink yang dikelola oleh Elon Musk hadir di Indonesia. "APJII mendorong setidaknya kalau ada hal-hal baru, itu tidak merusak ekosistem yang sudah ada. Bagaimanapun juga banyak pengusaha lokal yang harus dijaga, eksistensinya dan lain-lain," kata Ketua Umum APJII Muhammad Arif usai menghadiri usai menghadiri Perayaan HUT ke-28 APJII di Jakarta, Rabu. (end/ant)