IQPlus, (8/5) - Bursa saham di Pasar Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada hari Rabu ini mencerminkan pergerakan di sesi Wall Street pada hari Selasa. Investor di kawasan ini akan menganalisis laporan pendapatan termasuk perusahaan raksasa Jepang Toyota dan Mitsubishi, serta UOB Singapura. Investor juga akan bersiap untuk data ekonomi penting dari Tiongkok dan Jepang pada hari Kamis, dengan Tiongkok merilis data perdagangan bulan April dan Jepang mengumumkan statistik gaji bulan Maret. Nikkei 225 Jepang turun 0,33% pada pembukaannya, sedangkan Topix berbasis luas turun 0,3% sedangkan Kospi Korea Selatan memperpanjang kenaikan dan naik 0,1% setelah memimpin pasar Asia pada hari Selasa. Kosdaq yang berkapitalisasi kecil mengalami kerugian lebih besar yaitu 0,34%. Sementara itu S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan dekat dengan garis datar dan Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 18,411, siap untuk melanjutkan penurunan setelah HSI pada hari Selasa menghentikan kenaikan beruntun 10 hari dan berakhir pada 18,479.37. Semalam di AS, Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan hari kelima berturut-turut dan naik sedikit, sedangkan S&P 500 naik tipis 0,13%. Sebaliknya, Nasdaq Composite turun 0,1%. Ketidakpastian makroekonomi dan meningkatnya ketegangan geopolitik telah memberikan dorongan pada emas aset klasik .safe haven.. Harga emas mencapai $2,400 per ons pada bulan April karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Spot gold saat ini diperdagangkan sekitar 12% lebih tinggi sepanjang tahun ini. Kevin Teng, CEO Wealth Manajer Wrise Group memperkirakan logam mulia ini akan menghasilkan keuntungan besar dalam jangka panjang, dan memilih saham dan ETF favoritnya untuk diuangkan. (edn/cnbc)