0 IQPlus, (29/2) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka melemah pada hari Kamis karena investor menunggu data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur suku bunga Federal Reserve. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed akan dirilis hari ini, sementara indeks manajer pembelian manufaktur Tiongkok dijadwalkan akan dirilis pada hari Jumat. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,564, menunjukkan pembukaan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan HSI di 16,536.85. Hong Kong pada hari Rabu mengatakan mereka akan menghapuskan pembatasan properti dalam upaya untuk mendukung sektor real estate dan memperkirakan pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 2,5% hingga 3,5% pada tahun 2024. Secara terpisah, Walt Disney dan konglomerat India Reliance akan menggabungkan bisnis India mereka. Entitas gabungan ini bernilai sekitar $8,5 miliar berdasarkan post-money, tidak termasuk sinergi. Nikkei 225Jepang turun 0,7% pada pembukaan, sedangkan Topix turun 0,3%. Nikkei 225 telah mencapai rekor tertinggi pada awal pekan ini dan Kospi Korea Selatan dibuka turun 0,8%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq merosot 0,6%. Sementara itu Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,2% dan Pasar saham AS melemah pada hari Rabu karena investor menunggu laporan inflasi yang diinginkan oleh The Fed. S&P 500 turun 0,17%, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,55%. Rata-rata Industri Dow Jones menumpahkan 23.39 poin, atau 0.06% untuk mencatat kerugian hari ketiga berturut-turut. Output manufaktur Jepang turun 7,5% pada bulan Januari dibandingkan bulan sebelumnya, menurut data resmi. Angka tersebut sedikit di bawah perkiraan jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan sebesar 7,3% dan secara terpisah, data menunjukkan penjualan ritel Jepang naik 2,3% dari tahun ke tahun di bulan Januari, sejalan dengan perkiraan Reuters. (end/cnbc)