00 IQPlus, (3/1) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka melemah Rabu pagi setelah Wall Street melihat indeks Nasdaq Composite dan S&P500 turun pada hari perdagangan pertama tahun ini. Investor di Asia menunggu data aktivitas pabrik India dari S&P Global untuk bulan Desember, sementara harga minyak juga akan diawasi dengan ketat menyusul penempatan kapal perusak Iran di Laut Merah yang telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Di Australia, S&P/ASX 200 turun 1% setelah mendekati level tertinggi sepanjang masa pada hari Selasa, sementara indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 16,687, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,788.55. Kospi Korea Selatan turun 1,36%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 1%. Pasar Jepang tutup hingga Kamis. Sebuah penerbangan Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai di bandara Haneda Tokyo pada hari Selasa, menyebabkan lima kematian. Pesawat Penjaga Pantai sedang menuju ke prefektur Niigata untuk memberikan bantuan atas gempa bumi yang baru-baru ini melanda Jepang pada Hari Tahun Baru, menurut laporan awal. Semalam di AS, Nasdaq Composite yang padat teknologi turun 1,63% dan S&P500 turun 0,57% dan saham Apple turun lebih dari 3% setelah Barclays menurunkan peringkat saham Magnificent Seven menjadi .underweight.. Dow Jones Industrial Average berhasil bertahan karena saham-saham defensif seperti Johnson & Johnson dan Merck menguat. Saham-saham di Australia memulai dengan lemah pada hari Rabu, dengan indeks utama S&P/ASX 200 indeks turun hampir 1% beberapa saat setelah pembukaan dan Indeks mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam basis intraday di sesi sebelumnya di 7.632,70. Saham Australia mengakhiri tahun 2023 dengan kenaikan sebesar 7,84%, dan termasuk di antara pasar Asia-Pasifik yang menutup tahun ini dengan catatan positif. (end/cnbc)