IQPlus, (29/12) - Selain meninjau ketersediaan stok dan suplai BBM di SPBU-SPBU, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas (BPH Migas) juga melaksanakannya di pelabuhan-pelabuhan. Ketersediaan dan pasokan BBM Pelabuhan Merak dan Bakauheni dilaporkan lancar dan terkendali namun demikian dipertimbangkan cadangannya ditingkatkan. "Pengelolaan Pelabuhan Merak dan Bakauheni sangat baik. Dari sisi suplai BBM, tidak ada kendala, semua berjalan lancar. Perlu dipertimbangkan agar fasilitas cadangan operasional di Pelabuhan Merak ditingkatkan," ungkap Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman dalam kunjungan ke Pelabuhan Merak dan Bakauheni yang dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry, Selasa (26/12/2023). Kunjungan ini untuk memastikan keandalan pasokan dan distribusi BBM selama Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Saat ini, coverage day ketersediaan BBM di Pelabuhan Merak diharapkan untuk dipertimbangkan ditambah. "Kapal yang merupakan sarana utama pengangkutan transportasi laut tentunya memerlukan BBM untuk mesin penggerak yang harus tersedia guna memenuhi kebutuhan energi kapal dalam kegiatannya sebagai moda angkutan. Oleh karena itu, ketersediaannya memegang peran sangat penting. Apalagi, Pelabuhan Merak merupakan Pelabuhan penyeberangan terbesar di Indonesia. Apabila terjadi gangguan, maka dampaknya sangat besar," kata Saleh. Terkait pasokan dan distribusi BBM selama Nataru di Pelabuhan Merak dan Bakauheni, Anggota BPH Migas Eman Salman Arief memastikan dalam kondisi aman dan lancar. "Sesuai hasil pemantauan dan diskusi, ASDP telah menyiapkannya dengan baik, dari sisi BBM maupun sumber daya manusia. Ini merupakan sinergi yang baik antara sektor energi dan sektor perhubungan," tutur Eman. Puncak arus mudik Nataru di Pelabuhan Merak terjadi tanggal 24 Desember 2023 dan arus balik diperkirakan tanggal 2 hingga 4 Januari 2024. BPH Migas terus memonitor ketersediaan BBM selama Nataru, baik untuk angkutandarat, laut dan udara agar berjalan lancar. "Kami yakin selama periode Nataru ini, pasokan dan distribusi BBM berjalan baik. Kita doakan semua masyarakat pengguna kapal penyeberangan ini dapat merasakan kebahagiaan selama Nataru dan tentunya dalam keadaan sehat," imbuhnya. Sementara GM ASDP Bakauheni Kapten Rudi Sunarko mengemukakan, pasokan BBM selama Nataru tidak mengalami kendala, sehingga pihaknya mampu melayani jumlah penumpang yang meningkat 30% dibandingkan tahun 2022. Untuk kebutuhan BBM, peningkatannya sekitar 5%. ASDP mengapresiasi dukungan berbagai pihak sehingga kegiatan transportasi laut di pelabuhan dapat berjalan lancar. "Semua ini berkat dukungan berbagai pihak, khususnya BPH Migas dan Pertamina dalam penyaluran BBM. Operasional kami sejauh ini berjalan lancar, aman, tertib dan terkendali," kata Rudi. Hal senada juga disampaikan Manajer Usaha Aneka Jasa dan Kerja Sama ASDP Bakauheni Eko Yulianto. Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan dalam penyaluran BBM, pihaknya bersama PT Pertamina telah menyusun skenario untuk mendukung pendistribusian BBM hingga ke pelabuhan. "Kami telah menyiapkan segala skenario untuk kelancaran pengiriman BBM sampai pada posisi di terminal BBM Pelabuhan. Selanjutnya kami salurkan ke kapal-kapal sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan sehingga memberikan jaminan kegiatan operasional kami berjalan lancar dan aman," ujar Eko didampingi Nahkoda Kapal KMP Sebuku Dwi. Pelabuhan Merak memiliki 63 armada yang beroperasi yaitu 6 kapal eksekutif dan sisanya kapal reguler. Kapasitas kapal pada Nataru tahun 2023 sebesar 32.584 kendaraan kecil, naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) terus memastikan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di berbagai daerah pada periode Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mustika Pertiwi mengungkapkan bahwa pada periode nataru ini, stok BBM untuk masyarakat di kawasan Banyuwangi dan sekitarnya dipastikan aman dan tersedia. Hal tersebut diungkapkannya ketika meninjau Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) 57.68408 ASDP dan Integrated Terminal (IT) Tanjungwangi, Banyuwangi Jawa Timur, Rabu (27/12). Ia sangat mengapresiasi kinerja seluruh tim dari PT. Pertamina yang telah memitigasi akan lonjakan BBM akibat mobilisasi masyarakat, baik yang pulang ke kampung halaman ataupun melakukan perjalanan ke kawasan-kawasan wisata. Sehingga tidak terjadi kelangkaan atau kekosongan stok BBM pada periode Natal tahun 2023 dan Tahun Baru 2024. "Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas memberikan apresiasi kesigapan Pertamina dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap BBM selama masa Nataru, yang selaras dengan amanat Presiden dalam sidang kabinet di awal bulan ini," ujar Mustika. (end)