IQPlus, (21/12) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka melemah pada hari Kamis pagi setelah Wall Street melemah semalam, sementara investor menunggu data produk domestik bruto dan angka inflasi dari AS. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan perekonomian AS akan mencatat pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 5,2% pada kuartal ketiga, sementara indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi diperkirakan akan naik 2,3% pada periode yang sama . kenaikan paling lambat sejak kuartal keempat tahun ini. 2020. Investor di Asia akan menilai harga produsen dari Korea Selatan, serta keputusan bank sentral Indonesia pada hari Kamis. Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,57%, setelah indeks mencatat kenaikan hari kedelapan dalam sembilan sesi pada hari Rabu dan Nikkei 225 Jepang anjlok 1,31%, sedangkan Topix turun 1,18%. Sementara itu Kospi Korea Selatan juga turun 0,36% dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq merosot 0,2%, dengan kecepatan untuk menghentikan kenaikan beruntun tiga hari. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,507, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,613.81. Semalam di AS, ketiga indeks utama melemah karena investor mengambil sejumlah keuntungan, setelah sembilan hari berturut-turut menguat pada Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite. Dow turun 1,27%, sedangkan saham teknologi Nasdaq anjlok 1,5%. S&P 500 yang lebih luas turun 1,47%, setelah berada dalam 1% dari level tertinggi sepanjang masa di 4.796, yang dicapai pada Januari 2022. Toyota memimpin penurunan di Nikkei setelah masalah keselamatan pada Daihatsu dan kantung udara Produsen mobil Jepang Toyota memimpin turunnya pada indeks acuan Nikkei 225, jatuh sebanyak 4,87% pada hari Kamis. Hal ini terjadi setelah Toyota mengumumkan penarikan sekitar satu juta kendaraan pada hari Kamis. Penarikan kembali keselamatan tersebut melibatkan beberapa model Toyota dan Lexus 2020-2022 di Amerika Serikat. Hal ini juga terjadi setelah anak perusahaan Toyota, Daihatsu, menghentikanpengiriman semua kendaraannya pada hari Rabu, setelah penyelidikan menemukan masalah keselamatan pada kendaraannya, termasuk kasus di mana unit kontrol airbag yang digunakan dalam pengujian airbag untuk beberapa model berbeda dari yang dijual ke publik. Panel tersebut telah menyelidiki Daihatsu setelah pada bulan April mengatakan pihaknya telah melakukan uji keselamatan tabrakan samping yang dilakukan pada 88.000 mobil kecil, sebagian besar dijual sebagai Toyota. (end/cnbc)