IQPlus, (20/12) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Rabu ini dengan saham-saham Jepang melanjutkan kenaikan ke sesi berikutnya setelah bank sentral negara tersebut mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya tidak berubah pada pertemuan terakhirnya tahun ini. Bank of Japan mempertahankan suku bunga di -0,1%, dan tetap berpegang pada kebijakan pengendalian kurva imbal hasil yang menjadikan batas atas imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun sebesar 1% sebagai acuan. Gubernur BOJ Kazuo Ueda juga memberikan nada dovish pada konferensi pers setelah keputusan kebijakan tersebut. Namun, melemah lebih lanjut terhadap dolar. Harganya turun 0,13% pada 144,02. Optimisme juga muncul dari reli di Wall Street, yang menyaksikan S&P 500 mendekati rekor tertinggi dan blue-chip Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan hari kesembilan berturut-turut. Di Australia, S&P/ASX 200 adalah 0,63% lebih tinggi dan Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,806, menunjukkan pembukaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan penutupan HSI di 16,505. Sementarau itu Nikkei 225 Jepang dibuka 1,32% lebih tinggi, sedangkan Topix yang lebih luas naik 0,91% dan Kospi Korea Selatan bertambah 0,73% pada pembukaan, dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq mengalami kenaikan sebesar 0,65%. Semalam, indeks acuan S&P 500 Wall Street naik pada hari Selasa, mendekati rekor tertingginya, karena perubahan suku bunga Federal Reserve yang dovish baru-baru ini mengangkat saham. Indeks pasar luas naik 0,59% menjadi 4.768,37. Dengan kenaikan pada hari Selasa, S&P 500 berjarak sekitar 0,6% dari melampaui rekor penutupannya dan 1% dari menyamai rekor intraday, keduanya dicapai pada Januari 2022. Rata-rata Industri Dow Jones naik 251,90 poin, atau 0,68%, menjadi 37.557,92. Komposit Nasdaq naik 0,66% menjadi 15.003,22. Ini adalah pertama kalinya indeks teknologi ini ditutup di atas level 15.000 sejak Januari 2022. (end/cnbc)