IQPlus, (7/12) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka melemah Kamis pagi mencerminkan pergerakan di Wall Street ketika investor menilai data perdagangan dari Tiongkok dan Australia. Di Australia, S&P/ASX 200 datar setelah surplus perdagangan negara tersebut pada bulan Oktober melebar menjadi 7,13 miliar dolar Australia, namun meleset dari perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar AU$7,5 miliar. Sementara itu Nikkei 225 Jepang turun 0,91% setelah memimpin kenaikan di Asia pada hari Rabu, sementara Topix turun 0,84% sedangkan Kospi Korea Selatan turun 0,14% dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 0,29%. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekspor Tiongkok pada bulan November akan turun 1,1% tahun ke tahun, dengan impor naik 3,3% pada periode yang sama dan Surplus perdagangan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini diperkirakan meningkat menjadi $58 miliar, naik dari $56,53 miliar pada bulan Oktober. Secara terpisah, harga minyak telah mencapai level terendah sejakJuni, pada West Texas Intermediate kontrak untuk bulan Januari turun $2,94, atau 4,07%, menjadi $69,38 per barel. Kontrak Brent untuk bulan Februari turun $2,90, atau 3,76%, menjadi $74,30 per barel. Namun, indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 16,479, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,463.26. Semalam di AS, ketiga indeks utama melemah pada hari Rabu karena investor menilai data yang menunjukkan penurunan inflasi sambil menunggu laporan pekerjaan. Rata-rata Industri Dow Jones turun 0,19%, sedangkan S&P 500 merosot 0,39% dan Nasdaq Composite turun 0,58%. Ini adalah hari ketiga penurunan bagi 30 saham Dow dan S&P 500 . yang pertama sejak Oktober untuk kedua indeks tersebut. Neraca perdagangan Australia pada bulan Oktober melebar menjadi AU$7,13 miliar dari 6,79 miliar dolar Australia ($4,45 miliar) pada bulan sebelumnya, namun masih jauh dari perkiraan jajak pendapat para ekonom yang dilakukan oleh Reuters sebesar AU$7,5 miliar. Biro statistik negara tersebut mengungkapkan bahwa ekspor naik 0,4% bulan ke bulan, atau AU$182 juta, didorong oleh bijih logam dan mineral namun Di sisi lain, impor turun 1,9% atau A$763 juta dari bulan sebelumnya, terutama disebabkan oleh penurunan impor peralatan transportasi industri. (end/cnbc)