IQPlus, (3/11) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka menguat Jumat ini dengan investor menunggu data baru untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kesehatan aktivitas jasa di wilayah tersebut. Data indeks manajer pembelian jasa dari negara-negara besar termasuk Tiongkok, India dan Hong Kong akan dirilis sepanjang hari ini dan Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17,455, menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan HSI di 17,230.59. Kospi Korea Selatan naik 0,78% di pembukaan, sedangkan Kosdaq naik 0,14% sedangkan Pasar Jepang tutup karena hari libur umum. Sementara itu Di Australia, S&P/ASX 200 diperdagangkan sekitar 0,9% lebih tinggi Indeks Wall Street menguat pada hari Kamis karena imbal hasil Treasury turun, dengan investor bertaruh Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada tahun 2023. Dow Jones Industrial Average berakhir 1,7%, lebih tinggi, hari terbaiknya sejak Juni. S&P 500 bertambah 1,89%, pertama kalinya S&P 500 membukukan kenaikan berturut-turut lebih dari 1% sejak Februari dan Nasdaq Composite naik 1,78%, menandai sesi terbaiknya sejak Juli. Pasar menemukan cukup banyak informasi dalam pertemuan Federal Reserve minggu ini yang menunjukkan bahwa hanya ada kemungkinan kecil kenaikan suku bunga tambahan. Peluang kenaikan suku bunga di bulan Desember turun pada Kamis pagi menjadi 14,6%, menurut FedWatch Tool dari CME Group, yang menggunakan penetapan harga dana berjangka dari dana fed fund untuk mengukur probabilitas. Sebulan yang lalu, peluang pergerakan pada bulan Desember berada di angka 39%. Penetapan harga kontrak berjangka, yang bisa berubah-ubah dan berayun dengan cepat, kini mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga pertama bisa dilakukan secepatnya pada bulan Mei. (end/cnbc)