IQPlus, (5/10) - PEFINDO menegaskan peringkat "idAA-" kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan rencana penerbitan Medium-Term Notes (MTN) I Tahun 2023 senilai maksimal IDR1,0 triliun. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah "stabil". Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari pemegang saham, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID), posisi pasar yang kuat dan leverage keuangan yang konservatif. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh fasilitas produksi Perusahaan yang kurang kompleks, dan paparan terhadap fluktuasi harga komoditas. Peringkat dapat ditingkatkan jika Inalum secara signifikan meningkatkan kapasitas smelternya dan berhasil dalam mengeksekusi proyek pengolahan alumina secara tepat waktu, serta menjaga profil keuangan Perusahaan pada level konservatif. Di sisi lain, peringkat dapat diturunkan jika utang Inalum mengalami peningkatan yang jauh lebih besar dibandingkan proyeksi guna mendukung kebutuhan belanja modalnya yang signifikan, terutama jika realisasi transfer kas dari Induk Perusahaan tidak sesuai target. Berdiri di tahun 1976, Inalum bergerak di bidang peleburan aluminium dengan kapasitas tahunan 250,000 ton. Inalum merupakan pemain tunggal produsen aluminium primer di Indonesia, yang memiliki kapasitas produksi terbesar kedua di Asia Tenggara. Fasilitas pabrik Inalum dilengkapi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas terpasang 603 MW. Sejak tanggal 21 Maret 2023, Inalum secara efektif dikendalikan oleh MIND ID dengan kemilikan saham sebesar 100% melalui saham biasa Kelas B, sedangkan Pemerintah Indonesia memegang satu saham Dwiwarna Kelas A. (end)