StockWatch (Jakarta) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Indonesia mengalami inflasi 0,40% pada Mei 2022. Adapun periode Januari-Mei 2022, terjadi inflasi sebesar 2,56%, sedangkan pada periode Mei 2021 – Mei 2022 sebesar 3,55%. Menurut siaran pers BPS, Kamis (2/6), dari 90 kota di Indonesia yang disurvei oleh BPS, tercatat 87 kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,24% dan terendah di Gunungsitoli dan Tangerang masing-masing sebesar 0,05%. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,21% dan terendah terjadi di Merauke sebesar 0,02%. Inflasi terjadi karena kenaikan harga. Ini ditunjukkan oleh kenaikan sebagian besar indeks indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,78%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,10%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,43%; kelompok kesehatan sebesar 0,19%; kelompok transportasi 0,65%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,30%; kelompok pendidikan 0,01%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,54%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,32%. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20%. (yan)