StockWatch (Jakarta) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak antara 6.173-6.308 poin, Jumat (19/2). Demikian dikemukakan oleh Dennies Christopher, analis Pasar Modal Artha Sekuritas, Jakarta, hari ini. IHSG ditutup turun 27,420 poin (0,440%) menjadi 6.200, 31 poin, Kamis (18/2). Penurunan IHSG disebabkan antara lain oleh kemerosotan harga saham sejumlah emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun, yaitu Astra International Tbk (ASII), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Bank Central Asia Tbk (BBCA). Untuk perdagangan saham Jumat (19/2), Dennies merekomendasikan ‘beli’ saham Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Puradelta Lestari Tbk (DMAS). Menurut Dennies, saham MEDC berpeluang menguat hingga Rp750 dalam jangka menengah. Investor boleh mangakumulasi saham emiten minyak dan gas ini pada harga Rp685-705. Sedangkan saham BBTN direkomendasi beli pada harga Rp1.850-1.880 dengan target Rp2.000 per unit. Adapun saham BJTM berpotensi menguat ke Rp875 per unit dalam jangka menengah. Dennies menganjurkan investor untuk masih ke saham emiten perbankan tersebut pada harga Rp795-Rp820 per unit. Adapun Lanjar Nafi, analis Pasar Modal Reliance Sekuritas Indonesia, Jakarta merekomendasikan “beli” saham Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Adaro Energy Tbk (ADRO), Astra International Tbk (ASII), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). (konrad)