StockWatch (Jakarta) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak antara 6.202- 6.318 poin, Kamis (18/2). Demikian dikemukakan oleh William Surya Wijaya, analis Pasar Modal Indosurya Sekuritas, Jakarta, hari ini. Setelah empat hari perdagangan mengalami kenaikan, IHSG ditutup turun 64,67 poin (1,03%) menjadi 6.227,73 poin, Rabu (17/2). Penurunan IHSG disebabkan antara lain oleh kemerosotan harga saham emiten sektor industri dasar 2,70%, aneka Industri 1,80%, serta sektor infrastruktur dan pertanian, masing-masing 1,75% dan 1,67%. Untuk perdagangan saham Kamis (18/2), William merekomendasikan ‘beli’ saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), AKR Corporindo Tbk (AKRA), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Ciputra Development Tbk (CTRA), Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan Ace Harware Indonesia Tbk (ACES). Adapun M. Nafan Aji Gusta Utama, analis pasar modal Binaartha Sekuritas, Jakarta merekomendasikan “beli” saham Adaro Energy Tbk (ADRO), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Jasa Marga Tbk (JSMR), dan Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Nafan memperkirakan harga saham ADRO akan naik ke Rp1.340 dalam jangka menengah. Investor dianjurkam membeli saham emiten pertambangan batubara tersebut pada harga Rp1.1700-1.180. Harga saham BBNI ditargetkan oleh Nafan dapat mencapai Rp7.500 per unit. Nafan merekomendasikan investor untuk beli saham perbankan ini pada harga Rp6.025-Rp6.175 per unit. Sedangkan saham ITMG dan JSMR, masing-masing ditargetkan mencapai Rp14.125 dan Rp6.100 per unit. (konrad)