StockWatch (Jakarta) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak antara 4.910-5.000 poin, Jumat (19/6). Demikian dikemukakan Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, analis pasar modal PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Jakarta, Jumat (19/6). Pada perdagangan saham Kamis (18/6), IHSG ditutup turun 62,528 poin (1,254%) menjadi 4.925,25 poin. Ini dipicu penurunan harga 243 dari 643 emiten yang sahamnya ditransaksikan di BEI, Kamis (18/6). Menurut Lanjar, indeks sektor industri dasar mengalami penurunan terbesar, yaitu 3,63%, Kamis (18/6). “Saham Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), misalnya, ditutup turun 6,72%. Saham Barito Pacific Tbk (BRPT) dan Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP turun masing-masing 6,61% dan 6,43%. Disusul indeks sektor aneka industri turun 2,40%,” katanya. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga 7 days repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,25%. “BI memperkirakan ruang penurunan suku bunga masih terbuka seiring rendahnya tekanan inflasi dan terjaganya stabilitas eksternal,” katanya. Menurut Lanjar, meskipun sentimen dan optimisme BI cukup baik dan keputusan penurunan suku bunga sesuai ekspektasi tidak mampu menahan penurunan IHSG akibat aksi jual saham oleh para investor. Untuk perdagangan Jumat (19/6), Lanjar merekomendasikan ``beli`` saham Aneka Tambang Tbk (ANTM), Lippo Cikarang Tbk (LPCK), Summarecon Agung Tbk (SMRA), AKR Corporindo Tbk (AKRA), Mitra Adiperkasa Tbk (AMPI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). (yan)