Pasar modal Indonesia menyambut tahun 2025 dengan semaraknya sejumlah perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO). Salah satu emiten yang menarik perhatian adalah PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU).
Emiten yang satu ini memiliki usaha yang bergerak dalam bidang pengelolaan investasi di sektor minyak dan gas bumi, dan juga merupakan Anak Usaha emiten yang sudah melantai sebelumnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).
Sebagai anak usaha RAJA, RATU menawarkan peluang investasi yang menarik berkat fokusnya di sektor hulu minyak dan gas bumi. Dengan mengelola aset strategis seperti Blok Cepu dan Blok Jabung, RATU memiliki posisi yang unik untuk mendukung pertumbuhan sektor energi di Indonesia.
Berikut adalah analisis mendalam mengenai peluang dan tantangan RATU di tahun 2025.
Profil RATU
Secara umum, kegiatan usaha utama RATU meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. RATU memiliki dua Blok eksploitasi minyak dan gas melalui hak Participating Interest baik secara langsung maupun tidak langsung, yakni Blok Jabung sebesar 8% dan Blok Cepu sebesar 2,2423%. Perseroan bekerjasama dengan instansi yang handal untuk memperkuat bisnis dalam industri gas alam.
Sumber: Prospektus Perusahaan
RATU memulai perjalanannya pada tahun 2006 sebagai bagian dari grup perusahaan besar yang bergerak di sektor pertambangan, perdagangan, dan jasa. Transformasi signifikan terjadi ketika RATU diakuisisi oleh RAJA, membuka babak baru dalam strategi dan fokus bisnis.
Setelah bergabung dengan RAJA, RATU beralih menjadi perusahaan yang berfokus pada investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi. RATU mengelola investasi strategis pada proyek-proyek unggulan.
Saat ini, RATU memiliki 49% saham di PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC), yang menguasai 2,2423% Hak Partisipasi di Blok Cepu. Melalui anak usahanya, PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ), RATU juga memiliki 8% Hak Partisipasi di Blok Jabung, Jambi.
Dengan kepemilikan saham di kedua blok tersebut, RATU memiliki akses ke sumber daya energi yang sangat potensial. Kontrak jangka panjang yang dimiliki RATU di Blok Cepu dan Blok Jabung memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan dan memastikan ketersediaan pasokan energi bagi Indonesia, serta berkontribusi pada peningkatan ekspor negara.
IPO RATU
RATU secara resmi telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 8 Januari 2025. Peristiwa ini menjadi momen penting bagi perusahaan yang beroperasi di sektor holding tersebut untuk memperluas basis investor dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Dalam proses IPO tersebut, RATU berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp624 miliar dengan menawarkan 543.010.800 saham kepada publik pada harga Rp1.150 per saham.
Kehadiran saham RATU di BEI disambut dengan antusiasme yang besar dari pelaku pasar. Respons positif tersebut terlihat dari oversubscription yang mencapai 313,15 kali, di mana total 137.932 investor berpartisipasi dalam periode penawaran umum yang berlangsung dari 2 hingga 6 Januari 2025.
Kinerja Keuangan RATU
Sumber: Prospektus Perusahaan
Pendapatan usaha untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2024 (6M24) mengalami peningkatan US$16,44 juta (+142,78% YoY) dibandingkan periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2023 (6M23).
Kondisi tersebut disebabkan oleh peningkatan volume penjualan dan harga rata-rata tertimbang periode Juni 2024 dibandingkan Juni 2023. Sebagai tambahan, pendapatan periode Juni 2023 merupakan pendapatan untuk 4 bulan yaitu sejak 27 Februari 2023, sementara untuk periode Juni 2024 merupakan pendapatan untuk 6 bulan.
Pertumbuhan positif juga terjadi pada laba bersihnya yang meningkat US$1,27 juta (+20,53% YoY) menjadi US$7,44 juta pada 6M24 dari sebelumnya US$6,17 juta pada 6M23.
Peningkatan tersebut dikarenakan peningkatan pendapatan periode Juni 2024 yang dikuti dengan peningkatan cash call operasi untuk kebutuhan operasional Blok Jabung pada periode 6M24, peningkatan beban pajak penghasilan migas, serta peningkatan beban bunga sehubungan dengan pembayaran pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang diterima pada bulan Juli 2023.
Sumber: Prospektus Perusahaan
Adapun dari beberapa rasio keuangan, RATU menunjukkan kinerja fundamental yang solid dan sehat, seperti yang tercermin dari rasio pertumbuhan dan rasio usaha per 30 Juni 2024.
Pertumbuhan pendapatan bersih mencatatkan angka yang impresif mencapai 142,78% YoY. Selain itu, Net Profit Margin (NPM) mencapai 26,60%, Return on Assets (ROA) 14,69%, dan Return on Equity (ROE) 35,61%.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa RATU berhasil memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada untuk menghasilkan laba yang positif.
Di samping itu, rasio solvabilitas yang wajar dan sehat terlihat dari Debt to Equity Ratio (DER) yang mencapai 1,42x, Debt to Asset Ratio (DAR) sebesar 0,59x, dan Current Ratio (CR) yang tercatat di angka 1,99x.
Hal tersebut semakin menegaskan bahwa RATU memiliki kinerja yang positif dan potensi untuk terus meningkatkan performa keuangan secara berkelanjutan.
Peluang dan Prospek
- Potensi Pertumbuhan
Sumber: Prospektus Perusahaan
Dua blok utama, yaitu Cepu dan Jabung, memberikan landasan yang kuat untuk pendapatan jangka panjang. Produksi dari Blok Cepu, contohnya, berkontribusi sekitar 30% terhadap total produksi migas nasional. Hal ini menunjukkan bahwa RATU memiliki posisi strategis yang dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan dalam industri energi.
- Stabilitas Kontrak
Sumber: Prospektus Perusahaan
Kontrak jangka panjang yang dimiliki di kedua blok migas, Cepu dan Jabung, memberikan kepastian operasional hingga tahun 2043. Hal ini tidak hanya menjamin stabilitas produksi bagi RATU, tetapi juga menciptakan kepercayaan bagi investor tentang kesinambungan pendapatan perusahaan dalam jangka waktu yang panjang.
- Relevansi Minyak dan Gas Bumi dalam Transisi Energi
Sumber: Prospektus Perusahaan
Meskipun dunia semakin berfokus pada energi baru terbarukan, sektor minyak dan gas (migas) tetap memiliki relevansi penting dalam beberapa dekade ke depan. Hal ini terutama berlaku untuk negara-negara berkembang yang masih sangat bergantung pada sumber energi konvensional untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
- Dividen
RATU berkomitmen untuk mendistribusikan hingga 60% dari laba bersih sebagai dividen. Adapun besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi Perseroan di masa yang akan datang
Tantangan dan Risiko
- Risiko Ketergantungan Terhadap Perusahaan Anak dan Perusahaan Asosiasi
Sebagai perusahaan holding, RATU bergantung pada kinerja keuangan dan kegiatan usaha dari Perusahaan Anak dan Perusahaan Asosiasi. Per 30 Juni 2024, kontribusi dari Perusahaan Anak mencapai 58%, sementara 42% berasal dari Perusahaan Asosiasi, yang secara signifikan mempengaruhi total laba bersih Grup.
- Fluktuasi Harga Komoditas Minyak dan Gas Bumi
Fluktuasi harga minyak mentah dapat memengaruhi kinerja keuangan dan operasional RATU. Pendapatan di masa depan sangat bergantung pada harga dan permintaan minyak dan gas bumi. Profitabilitas perusahaan ditentukan oleh selisih antara harga jual dan biaya eksploitasi dalam pengembangan, produksi, dan penjualan produk.
- Kompetisi di Sektor Energi
Sumber: Prospektus Perusahaan
RATU menghadapi persaingan ketat dari pemain besar di industri energi, seperti MEDC dan ENRG, yang memiliki skala operasi yang lebih besar dan sumber daya yang lebih melimpah.
- Tantangan Net Zero Emissions 2050
Target pemerintah untuk mencapai net-zero emissions dapat berdampak signifikan terhadap permintaan jangka panjang untuk minyak dan gas bumi. Kebijakan yang semakin ketat mengenai emisi karbon, serta dorongan untuk beralih ke sumber energi terbarukan, menciptakan tantangan bagi perusahaan migas seperti RATU.
Itulah pembahasan seputar saham RATU, yang menunjukkan potensi cukup menjanjikan di pasar energi Indonesia, berkat aset strategis seperti Blok Cepu dan Jabung serta komitmennya untuk membagikan dividen yang menarik.
Meskipun menghadapi tantangan dari fluktuasi harga minyak, persaingan ketat dengan pemain besar, dan tekanan untuk memenuhi target net-zero emission, RATU memiliki peluang untuk beradaptasi dan berkembang dengan menerapkan inovasi dan diversifikasi.
Dengan strategi yang tepat, perusahaan ini dapat memanfaatkan pertumbuhan jangka panjang dan memenuhi kebutuhan energi nasional sambil tetap berkomitmen pada praktik berkelanjutan.
Bagi kamu yang tertarik berinvestasi di saham RATU, kamu bisa melakukan pembelian sahamnya lewat BRIGHTS.
BRIGHTS adalah aplikasi trading saham yang dimiliki oleh BRI Danareksa Sekuritas, anak perusahaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dan entitas asosiasi dari Holding Danareksa. BRI Danareksa Sekuritas berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Smart People bisa unduh aplikasinya untuk Investasi Cerdas Tanpa Batas dengan BRIGHTS dan nikmati kemudahan akses jual beli saham tepercaya dengan biaya yang kompetitif.
* Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Segala tulisan dan analisis yang terdapat pada web/situs ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.
Follow media sosial resmi BRI Danareksa Sekuritas agar tetap update dengan dunia seputar market dan ada berbagai program seru berhadiah hanya untuk Anda!
Mulai investasi sekarang, tinggal klik di sini, kamu siap investasi untuk lebih cepat wujudkan merdeka finansial