Volume Breakout terjadi ketika volume perdagangan saham melonjak secara signifikan dibandingkan dengan rata-rata volume sebelumnya, sering kali disertai oleh lonjakan harga.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sesi 1 (24/10) setidaknya ada 4 saham yang mengalami peningkatan volume cukup signifikan dibanding rata-rata volume harian selama 20 hari terakhir.
Code |
Volume |
Volume MA 20 |
1 Day Price Returns (%) |
MLPL |
910,466,100 |
337,377,439 |
14.02% |
MPPA |
410,828,800 |
135,626,971 |
9.33% |
INPC |
202,369,700 |
50,806,330 |
17.59% |
TSPC |
13,670,500 |
3,627,245 |
3.27% |
Lalu bagaimana potensi selanjutnya? Simak Technical Review dibawah ini :
Multipolar Tbk. (MLPL)
Secara teknikal MLPL saat ini masih bergerak di dalam tren yang bullish. Posisi harga juga mulai menguji resisten 188 dan Kembali membentuk higher high setelah sempat menembus resisten 188. Masih ada potensi penguatan lanjutan ke area 212 yang bertepatan dengan level Fibonacci 161,8% selagi arah tren masih bullish.
Meski begitu posisi harga saat ini sudah tinggi dan sudah mengalami kenaikan sebesar 173,61% sejak awal Oktober 2024 ke level tertingg hari ini di 197, sehingga resiko untuk entry juga masih cukup tinggi untuk saat ini. Support sementara yang perlu di perhatikan di level 164 dan 148.
Pihak manajemen Multipolar Technology (MLPT), anak usaha MLPL, menyatakan bahwa mereka belum memiliki rencana aksi korporasi yang signifikan, harga saham yang melonjak bisa jadi dipengaruhi oleh ekspektasi investor terhadap prospek perusahaan di masa depan atau aksi spekulatif di pasar.
Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA)
Secara teknikal MPPA masih bergerak di dalam tren yang bullish. Posisi harga juga mulai menguji resisten 84 dan sempat membentuk higher high setelah sempat menembus resisten 84. Selagi trend masih bullish, masih ada potensi penguatan lanjutan ke 93 yang bertepatan dengan level Fibonacci 161,8%. Meski begitu posisi harga saat ini sudah tinggi dan sudah mengalami kenaikan sebesar 72% sejak awal Oktober 2024 dari titik terdendah di 50 hinnga ke level tertinggi hari ini di 86.
Informasi terakhir MPPA menambah kepemilikan saham di PT Matahari Super Ekonomi (MSE) sebesar Rp 7,5 miliar. Namun, penambahan ini tidak memberikan dampak material pada kenaikan harga saham, karena tidak memengaruhi operasional atau kondisi keuangan perusahaan.
Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC)
Secara teknikal INPC masih bergerak di dalam tren yang bullish dan mulai menguji resisten 133. Posisi harga saat ini sudah cukup tinggi dan sudah mengalami kenaikan sebesar 115,87% sejak awal Oktober 2024 dari level terendah di 63 ke level tertinggi hari ini di 136. Jika dilihat dari posisi harga yang mulai tertahan di area resisten 133, saham INPC saat ini sudah mulai rawan koreksi dengan support sementara di level 108.
Di Tengah kenaikan harga yang signifikan ini Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat perdagangan saham INPC. BEI mengeluarkan pengumuman Unusual Market Activity (UMA) sebagai langkah perlindungan investor, meskipun tidak menunjukkan adanya pelanggaran aturan pasar modal. BEI meminta investor untuk memperhatikan informasi emiten, kinerja, serta rencana aksi korporasi sebelum mengambil keputusan investasi.
Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC)
Secara teknikal TSPC mulai breakout resisten 2820 dan masih berpotensi melanjutkan penguatan ke area resisten 2900 dengan target penguatan berikutnya di area 3190 yang bertepatan dengan level Fibonacci 161,8%. Untuk saat ini TSPC masih akan bergerak dalam trend yang bullish selagi harga masih bertahan di atas support 2530.